JAKARTA,PGI.OR.ID-Perbedaan-perbedaan politik yang tajam dalam Pilkada dapat merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebab itu, hal ini perlu dicermati agar jangan sampai mengoyak rasa kebangsa, rasa persatuan, yang sesungguhnya sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia saat ini.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyampaikan hal tersebut dalam acara Indonesian Christian Leader Fellowship, di Grha Oikoumene, Jakarta, Rabu (22/3). Kegiatan yang dilaksanakan oleh Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) ini, dihadiri sejumlah pimpinan gereja dan lembaga-lembaga Kristen, serta anggota DPR RI.
Ditengah-tengah upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil dan lebih baik, lanjut Laoly, berbagai upaya dilakukan pemerintah, termasuk dengan mengajak investor asing untuk menanamkan modalnya, yang pada gilirannya diharapkan dapat mempercepat pembangunan, dan termasuk didalamnya mengurangi kesenjangan ekonomi.
“Tetapi jika kita sebagai anak bangsa terpisah-pisah dalam alur pemikiran politik Pilkada yang hanya soal kekuasaan, saya kira ini bahkan bisa menyurutkan hati para investor dari luar untuk masuk ke Indonesia,” katanya.
Sebab itu, Laoly berharap warga gereja, yang juga sebagai warga bangsa, apapun denominasinya, dapat menguatkan dan mendoakan agar bangsa ini betul-betul mampu melewati tahapan-tahapan persoalan-persoalan yang sedang dihadapi.