KLATEN,PGI.OR.ID-Kemampuan membuat konten media harus dibarengi juga dengan kemampuan menganalisa permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Tujuannya adalah agar konten media tersebut sesuai dengan data dan fakta di lapangan serta menyuarakan persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat.
Untuk itulah YAKOMA PGI melakukan Pelatihan Analisa Sosial di Desa Pacing, Wedi Klaten Jawa Tengah pada tanggal 18 – 21 Juli 2018.
Pelatihan ini dilakukan di desa dimana peserta sebanyak 25 orang tinggal di lingkungan desa dan berinteraksi dengan masyarakat desa selama 4 hari. Pada hari pertama dilakukan pembukaan dengan melibatkan perangkat Desa di Balai Desa Pacing, Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Desa Pacing, Joko Sutrisno yang dihadiri oleh Ketua RT/RW, Ketua BPD, tokoh masyarakat dan perempuan serta pihak keamanan yang diwakili oleh Bintara Pembina Masyarakat (BABINSA) desa Pacing, Serka Suipto.
Setelah menerima pembekalan berupa teori, peserta pelatihan dibagi menjadi 6 kelompok untuk melakukan kunjungan di beberapa desa yang berada di sekitaran desa Pacing untuk mempraktekkan teori yang sudah di berikan oleh fasilitator. Desa yang dikunjungi adalah Karang Asem, Tegal Sari dan desa Pacing sendiri. Peserta berbaur dengan masyarakat, menggali potensi dan isu yang sedang yang dihadapi masyarakat.
Pada hari ketiga di malam hari, hasil yang di peroleh dari kunjungan di beberapa desa tersebut dipaparkan oleh peserta yang dihadiri juga oleh warga yang berada di beberapa desa sekitaran desa. Pelibatan masyarakat dalam paparan ini adalah untuk klarifikasi sekaligus memperkaya temuan dari peserta. Hasil paparan ini kemudian diperbaiki dan pada hari terakhir peserta mendapat materi tentang Fundraising yakni bagaimana mengelola program ke depan sehingga bisa berkelanjutan.
Peserta kegiatan ini dari beberapa wilayah di Indonesia yakni Kelompok Kerja (Pokja) Yakoma PGI Aceh Singkil, Sumut, Jakarta, Jawa Timur, Yogyakarta, Maluku Utara dan Kampung Sawah. Selain itu, dari Yadupa Papua, GMKI DIY, Komunitas Guyub Bocah Boyolali, Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Mahasiswa Magang Sekolah Tinggi Diakones HKBP di Yakoma-PGI, dan Sekolah Budaya Kampung Opiyaref Distrik Oride, Biak Papua.
Pelatihan dilakukan di lapangan SD Negeri Pacing dengan konsep Berkemah, sehingga peserta lebih dekat kepada alam dan dapat menghirup udara segar di desa Pacing. Kegiatan ini juga bekerja sama dengan Adipala Jogjakarta sebuah lembaga yang bergerak di bidang pengembangan kapasitas.
Menurut Bimo, sebagai salah satu pemateri dari Adi Pala Amarta, pelatihan ini bukan mencari arti analisa sosial secara harafiah, tetapi memang memproses para peserta sehingga memiliki kemampuan untuk menganalisa masalah-masalah dalam masyarakat, agar kemudian bisa merancang program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tentu saja selain merancang program kemampuan Analisa Sosial ini akan memperkaya pekerja media untuk menulis lebih kritis dan tajam (Esra Siregar)
Be the first to comment