TORAJA,PGI.OR.ID-Yayasan Musik Gereja (Yamuger) bekerjasama dengan Sinode Gereja Toraja, selama dua hari berturut-turut (13-14/11), telah menggelar Workshop Nyanyian Jemaat Etnik di Tangmentoe, Toraja. Sebanyak 25 peserta yang merupakan perutusan dari GT, GTM, GKSS, GPIL, dan tiga sekolah tinggi STIKPAR, STAKEN Toraja, dan STT Jaffray, mengikuti kegiatan tersebut.
Workshop Nyanyian Jemaat Etnik diselenggarakan dalam rangka menindaklanjuti aspirasi Konas Muger Juli 2014 agar melibatkan lebih banyak pemegang kepentingan dalam menyusun dan menerbitkan Kidung Keesaan, membangun jaringan komunikasi dan komunitas pencipta, pemimpin dan aktivis musik gereja dari daerah utama dengan Yamuger dan PGI di Jakarta. Selain itu, mengundangkan semua pemegang kepentingan untuk memberikan sumbang saran sehubungan dengan penyusunan dan penggunaan Kidung Keesaan.
Sementara itu, sasaran dari kegiatan ini, pertama, bertukar pandangan dan pikiran bagaimana menciptakan 40 calon lagu lagu Baru Kidung Keesaan yang memenuhi persyaratan PGI dan Yamuger dalam hal syair sesuai dan relavan dengan rubrik/tema yang dibutuhkan, bahasa Indonesia yang baik, sederhana dan mudah dimengerti, bobot teologis yang benar dan sesuai ajaran Alkitab, dan teknis penggubahan dan melodi lagu dan musik gereja yang bermutu. Kedua, menghimpung serta menseleksi nyanyian jemaat bernuansa etnik dari area sekitar daerah penyelenggara (Kupang, Palangkaraya, Makassar) yang sudah ada. Ketiga, bagaimana memotivasi dan mendorong jemaat dan Majelis jemaat serta Pimpinan Sinode agar melakukan “ibadah yang bernyanyi” daripada sekedar “Nyanyian Ibadah”.
Untuk diketahui, Kidung Keesaan akan berisi 60 kategori topik/tema sehingga topik/tema berisi antara 2-8 pilihan lagu-lagu rohani. Kidung Keesaan akan mengambil sejumlah lagu lintas etnik atau kultur budaya daerah minimal mewakili 12 etnik/budaya. Kidung Keesaan akan diambil dari kompilasi atau kumpulan minimal 10 buku nyanyian koleksi Yamuger dan 20 Sinode Gereja lain dari minimal 12 propinsi kantong-kantong Nasrani.
Kidung Keesaan digarap dan ditangani oleh 4 kelompok kerja yaitu Pengurus Yamuger, TING (Tim Inti Nyanyian Gereja), Panitia Pelaksanan Kidung Keesaan dan mitra panitia pelaksana dan sekitar 60 peserta lokakarya di Kupang, Palangkaraya dan Makassar.
Editor: Jeirry Sumampow