Upaya Membangun Sinergi dalam Aksi Kemanusiaan antara GKYOSZA dan PGI

Pertemuan antara pengurus GKYOSZA dengan MPH-PGI di Lt 2 Grha Oikoumene, Jakarta

JAKARTA,PGI.OR.ID-“Bersama semua orang yang berkehendak baik kita harus membangun kerjasama dalam rangka membangun bangsa ini,” demikian penegasan Sekretaris Umum PGI Pdt. Gomar Gultom ketika menerima kunjungan pengurus Gereja Kristus Yesus dari Orang Suci Zaman Akhir (GKYOSZA) di Grha Oikoumene, Jakarta, Senin (10/9).

Hal tersebut disambut positif oleh pengurus GKYOSZA Djarot Subiantoro. Dijelaskannya, sejak pergantian kepemimpinan pada April lalu, GKYOSZA fokus kepada pelayanan kemanusiaan dengan melibatkan semua, termasuk lembaga keagamaan lintas iman.

“Selain itu kami juga ingin menghilangkan nama Gereja Mormon, tapi Gereja Kristus Yesus dari Orang Suci Zaman Akhir. Dalam rangka aksi kemanusiaan di Lombok kami telah bekerjasama dengan PBNU dan PGIW NTB di sana. Jadi kami ingin memperkuat persatuan, menghilangkan perbedaan, berkontribusi, dan bersinergi dalam rangka pelayanan bersama,” ujar pria yang dijuluki sebagai Pembesar Area 70 Asia ini. Hal senada juga disampaikan Agus Kusumanto.

Pdt. Gomar Gultom memberikan cindramata kepada Djarot Subiantoro dari GKYOSZA

Lebih jauh Jarot menjelaskan, berbagai upaya kemanusiaan telah dilakukan di Lombok, terakhir pengiriman bantuan berupa tenda, perlengkapan sekolah, peralatan kebersihan dan kesehatan untuk dewasa dan anak-anak, serta perkakas rumah dan generator. Sedangkan salah satu rencana yang akan dilakukan adalah pembangunan rumah hunian sementara.

Terkait hal tersebut, Sekretaris Eksekutif Bidang Keadilan dan Perdamaian PGI Pdt. Henrek Lokra berharap agar  pelayanan kemanusiaan di Lombok dapat terkoordinasi, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Seperti PGI kami melakukan koordinasi dengan Humanitarian Forum Indonesia (HFI), demikian pula Jakomkris PGI. Dalam kaitan dengan pembangunan rumah hunian sementara, Jakomkris PGI telah meminta PGIW NTB untuk melakukan analisis apakah rumah sementara atau permanen. Sebab sesuai dengan rapat koordinasi terakhir dan apa yang berkembang di lapangan justru diharapkan pembangunan rumah permanen,” jelasnya.

Foto bersama usai pertemuan

GKYOSZA adalah gereja yang didirikan oleh Joseph Smith pada 6 April 1830. Gereja ini juga dengan nama Gereja Mormon. Dalam bahasa Inggris, namanya adalah The Church of Jesus Christ of Latter-Day Saints (LDS). Nama Mormon yang diberikan kepada kelompok ini berkaitan dengan Kitab Suci mereka yang kedua di samping Alkitab, yaitu Kitab Mormon (The Book of Mormon).

GKYOSZA telah ada di Indonesia sejak 49 tahun lalu, dan sekarang ini telah memiliki 7500 jemaat di seluruh Indonesia. Sedangkan tingkat dunia jumlah mereka yaitu 16 juta jiwa.

Gereja ini merupakan salah satu gereja yang sangat cepat berkembang pada abad ke-20 dan ke-21. Pengaruh mereka sangat terasa di Amerika Serikat, khususnya dalam politik pemerintahan negara. Saat ini ada 5 orang senator AS yang berlatar belakang Mormon, yaitu Orrin Hatch dan Bob Bennett (Utah, R), Mike Crapo (Idaho, R), Harry Reid (Nevada, D), dan Gordon Smith (Oregon, R).

Dunia pendidikan dan kebudayaan AS juga cukup banyak dipengaruhi oleh orang-orang Mormon, misalnya Stephen Covey yang terkenal dengan bukunya 7 Habits of Highly Effective People dan keluarga Osmond yang terkenal melalui Donny Osmond dan Mary Osmond. Paduan suara Mormon Tabernacle dapat dikatakan sebagai salah satu paduan suara terbaik di dunia dan banyak sekali pengagumnya. (markus saragih)

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*