Upaya Bersama WCC dan UNICEF untuk Menyuarakan Hak-hak Anak

Suasana Konsultasi Perlidungan Anak WCC-UNICEF di Ecumenical Center, Geneva.

GENEVA,PGI.OR.ID-Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan antara World Council of Churches (WCC) dan The United Nations Children’s Fund (UNICEF) yang ditandatangani beberapa waktu lalu untuk bekerjasama dalam mengatasi kekerasan terhadap anak dan melindungi hak-hak anak, kedua lembaga tersebut menggelar Konsultasi Perlindungan Anak, di Ecumenical Center, Geneva, Kamis (19/11).

Sekitar 90 peserta yang terdiri dari pimpinan dan anggota Executive Committee WCC, wakil dari Komisi Gereja dan Hubungan Internasional (CCIA-WCC), Kelompok Kerja WCC untuk Hak-hak Anak, Organisasi Mitra WCC yang memberi perhatian terhadap pelayanan anak, Senior Staf  WCC dan UNICEF, hadir dalam kegiatan ini.

Konsultasi bertujuan untuk, pertama, membangun pemahaman mengenai kemitraan antara WCC dan UNICEF dan potensi yang dimilikinya untuk mengatasi kekerasan terhadap anak dan meningkatkan inisiatif gereja dalam hal keadilan iklim (climate justice) untuk dan bersama anak-anak. Kedua, mempromosikan pengembangan prinsip-prinsip dan cara-cara untuk mengembangkan gereja yang bersahabat dengan Anak (Child Friendly Churches). Ketiga, saling berbagi pengalaman di antara gereja, lembaga-lembaga mitra dan UNICEF menyangkut program dan kegiatan yang mendukung perlindungan terhadap anak.

Pdt. Dr. Henriette Hutabarat-Lebang, Ketua Umum PGI, usai menghadiri rapat Executive Committee WCC di Bossey (12-18/11), berkesempatan untuk menghadiri konsultasi ini. Di samping itu, Pdt. Welmintje Kameli Maleng, dari Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) yang diundang oleh WCC untuk hadir dan berbagi pengalaman serta program GMIT dalam mempromosikan perlindungan terhadap anak.

Di tengah banyak kasus pelecehan hak-hak anak dan kekerasan terhadap anak termasuk di Indonesia, Pdt. Henriette berharap, semoga konsultasi ini akan lebih mendorong peran gereja-gereja di Indonesia untuk mempromosikan perlindungan terhadap anak dalam keluarga, di gereja maupun dalam masyarakat.

“Sudah waktunya gereja-gereja di Indonesia merumuskan kebijakan untuk melindungi anak, mulai dari kehidupan gereja, upaya yang telah mulai difasilitasi oleh Biro Perempuan dan Anak sejak beberapa waktu yang lalu,” tandasnya.

Moderator dari konsultasi global ini adalah Archbishop Anders Wijryd dari Church of Sweden yang adalah salah seorang Presiden WCC dan Ms. Liza Barrie, Chief of Civil Society Partnerships UNICEF.
(ehl)