Untuk Pertama Kalinya DGD Memilih Perempuan Sebagai Moderator Komite Pusat

WCC – Busan. Dalam salah satu keputusan pertama mereka sebagai Komite Pusat untuk Dewan Gereja-gereja se-Dunia (DGD), 150 anggota komite yang baru terpilih membuat sejarah baru, Jumat (8/11), dengan memilih Dr. Agnes Abuom dati Nairobi, Gereja Anglikan Kenya, sebagai moderator DGD tertinggi yang mengatur organisasi DGD.

Abuom, yang terpilih dengan suara bulat, adalah perempuan pertama dan orang Afrika pertama sebagai moderator Komite Pusat DGD dalam sejarah 65 tahun DGD.

Dua wakil moderator juga sudah dipilih, Bishop Mary Ann Swenson, United Methodist Church, dari Amerika Serikat, dan Prof. Dr. Gennadios dari Patriarkat Ekumenis Konstantinopel, Sassima.

“Doa terbuka saya adalah bahwa kita akan maju bersama, di tahun-tahun berikutnya, meskipun keragaman kita memiliki potensi memecah belah kita,” kata Abuom setelah pemilihannya, “… dan bahwa DGD akan terus tetap menjadi instrumen untuk menyediakan ruang yang aman bagi semua orang untuk bisa datang dan berbagi harapan, aspirasi dan visi, dan suara kenabian mereka.”

Aboum berkata bahwa suara kenabian sangat penting untuk “ekumenisme di abad 21 dan gereja di dunia saat ini.”

Sebagai perempuan pertama moderator tubuh gereja-gereja di seluruh dunia, Aboum mengatakan bahwa model konsensus kebijaksanaan “bergema sangat baik dengan proses pengambilan keputusan yang bersifat feminis,” konsultatif dan berhati-hati mendengarkan dan berusaha memahami sudut pandang orang lain.

Abuom telah melayani di Komite Eksekutif DGD, mewakili Gereja Anglikan Kenya. Dia juga seorang konsultan pengembangan yang melayani, baik organisasi Kenya maupun organisasi  internasional yang mengkoordinasikan program aksi sosial bagi agama dan masyarakat sipil di seluruh Afrika.

Abuom adalah presiden dari untuk DGD pada 1999-2006. Dia sudah lama bergabung menjadi anggota Konferensi Gereja-gereja Seluruh Afrika dan anggota DGD di Afrika. Dia juga adalah wakil presiden dari Agama untuk Perdamaian dan Dewan Gereja-gereja Kenya.

Area kerja Abuom mencakup bidang keadilan ekonomi, perdamaian, dan rekonsiliasi.

Gennadios, yang akan melayani masa jabatan kedua sebagai wakil moderator Komite Pusat DGD, adalah seorang profesor teologi. Ia menjabat sebagai wakil moderator Komisi Iman dan Tatanan (Faith and Order Commission) DGD pada 1998-2006. Dia adalah anggota staf sekretariat Komisi Iman dan Tatanan DGD di Jenewa pada 1983-1993. Ia terlibat dalam sejumlah dialog bilateral yang melibatkan antara lain gereja Ortodoks, Katolik Roma dan gereja-gereja Lutheran.

Selain menjadi wakil moderator Komite Pusat DGD, Gennadios menjabat sebagai anggota presidium dan dewan pemerintahan dari Konferensi Gereja-gereja Eropa.

Swenson, yang juga akan bertugas sebagai wakil moderator Komite Pusat DGD, ditahbiskan untuk pelayanan oleh Konferensi Tahunan dari United Methodist Church (UMC) wilayah Baratlaut pada 1973. Swenson juga menjabat sebagai pendeta senior dari First United Methodist Church, Wenatchee, Washington 1989-1992. Selain sebagai pendeta di Wenatchee, dia juga menjabat sebagai Presiden Dewan Direksi Pusat Krisis Perkosaan dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, dan Presiden Dewan Direksi Koalisi AIDS Washington Pusat Utara pada 1989-1992.

Swenson terpilih untuk keuskupan dari United Methodist Church pada Konferensi Yurisdiksi Barat, 1992. Dia sekarang menjabat sebagai presiden gereja-gereja dari General Commission on Christian Unity and Inter-religious Concerns (GCCUIC).

Sumber: http://wcc2013.info/en/news-media/all-news/first-woman-and-african-moderator-elected-to-the-wcc-central-committee

Diterjemahkan oleh: Boy Tonggor Siahaan (Staf Biro LitKom PGI)

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*