JAKARTA,PGI.OR.ID-Banjir yang melanda wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sejak Rabu (1/1), menyebabkan banyaknya warga yang terdampak, terpaksa harus tinggal di sejumlah pos pengungsian, dengan segala keterbatasannya.
Sebagai bentuk kepedulian, dan dalam rangka meringankan penderitaan, Unit Pengurangan Risiko Bencana Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PRB PGI) menyalurkan bantuan ke sejumlah posko korban bencana banjir, diantaranya, Posko GPIB Galilea Bekasi, Posko GPIB Penabur, dan Posko GBI Petamburan. Bantuan yang disalurkan merupakan partisipasi warga gereja, berupa sembako, pakaian layak pakai, air mineral, pempers, serta obat-obatan, yang dibagikan kepada semua korban tanpa melihat latar belakang.
Sekretaris Umum PGI Pdt. Jacklevyn Frits Manuputty menegaskan, MPH-PGI menaruh keprihatinan yang sangat dalam atas bencana yang terjadi tepat di hari pertama kita memasuki tahun baru 2020 ini, dan telah menimbulkan korban jiwa serta harta benda.
“Banyak yang sekarang ini mengungsi di posko-posko pengungsian, atau bangunan publik, termasuk rumah-rumah ibadah, di beberapa gereja bahkan komunitas lintas agama ada di dalamnya. Menurut informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca ekstrim masih akan terjadi ke depan, maka sebagai gereja, MPH-PGI menghimbau gereja-gereja anggota di Jabodetabek, untuk melakukan konsolidasi bersama menyikapi hal ini. Mengkonsolidasi bantuan bukan saja terhadap warga gereja yang menjadi korban, tetapi juga masyarakat apapun latarbelakangnya, agama, etnis, sosial dan sebagainya,” ujar Pdt. Jacky, biasa dia disapa.
Sekretaris Umum PGI menambahkan, Natal yang baru kita rayakan mengusung tema Hiduplah Sebagai Sahabat bagi Semua Orang. Dalam situasi sekarang ini, menjadi tantangan bagi umat Kristen untuk mempraktikkan tema Natal tersebut.
“Sebagai sahabat kita harus mengulurkan tangan, memberi diri, mengunjungi, mendengar, dan membantu sebisanya, ini bagian dari pernyatan refleksi tema Natal kita, menjadi sahabat bagi semua orang, bukan menjadi sahabat bagi warga gereja saja. Memang diperlukan juga kesiapan untuk bekerjasama dengan teman-teman agama lain, dalam menyalurkan bantuan, supaya tidak terjadi salah tafsir dan sebagainya,” ujarnya.
Menurutnya, hal ini bisa ditanggulangi jika gereja-gereja punya kecerdasan sosial untuk mau bekerjasama dengan teman-teman lintas agama, yang juga menyalurkan bantuan di wilayah yang sama. Sehingga musibah ini juga menjadi sebuah peristiwa dimana kita merayakan relasi-relasi persahabatan lintas agama di dalam penanggulangan bencana-bencana kemanusiaan dan lingkungan.
MPH-PGI mengharapkan partisipasi gereja-gereja dengan mengirimkan bantuan baik berupa natura, maupun dana yang dapat dikirim ke Bank Mandiri Cab. Matraman no: 006.006.000.034.0 atas nama Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, dengan mencantumkan kode unik “20” di akhir jumlah donasi (cth: Rp. 1.000.020). Atau dapat pula menghubungi Repelita-081317453932, dan Arie Moningka-08128521990.
Pewarta: Markus Saragih
.