JAKARTA, PGI.OR.ID – Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia mengirimkan surat kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo untuk memberi perhatian atas penembakan yang menyebabkan seorang pemuda tewas dan seorang lagi luka parah, pada hari Senin 28 September 2015 di Timika.
Surat PGI kepada Presiden menegaskan pentingnya menghentikan kekerasan yang telah melukai hati masyarakat Papua dan menghimbau Presiden untuk mendesak Kapolri dan pihak-pihak terkait untuk mengusut tuntas kasus penembakan tersebut, dan meminta jaminan agar peristiwa yang sama tidak terulang kembali.
Beberapa hal penting juga disampaikan oleh PGI sebagai pertimbangan bagi Presiden dijelaskan dalam surat tersebut, antara lain:
- Penembakan merupakan peristiwa yang selalu terulang dan terulang. Sebulan sebelumnya, 28 Agustus 2015, terjadi penembakan di Timika dan Sorong, bahkan sebelumnya pada peristiwa tanggal 14 Desember 2014 hingga kini belum juga tuntas pengusutannya. Kejadian-kejadian seperti ini, menambah deretan jumlah kekerasan yang menelan korban jiwa di Papua. Namun yang lebih disesalkan adalah tidak tuntasnya pengusutan atas peristiwa kekerasan tersebut.
- Telah timbul kesan bahwa sedang terjadi pembiaran oleh Negara terhadap kasus-kasus kekerasan yang menelan korban jiwa di Tanah Papua.
- Gereja-gereja di Papua bersama elemen masyarakat telah mengikrarkan Papua sebagai Tanah Damai dan akan terus memperjuangkan perdamaian tersebut. Presiden Joko Widodo melalui kunjungan dan pidatonya telah sejalan dengan harapan gereja-gereja di Papua, namum melalui peristiwa-peristiwa penembakan hal sebaliknya sedang terjadi. PGI kuatir, peristiwa ini berdampak kurang baik bagi penyelesaian masalah Papua yang lebih menyeluruh dan dapat menyebabkan masyarakat Papua kehilangan kepercayaan kepada Pemerintah Pusat.
PGI melalui suratnya menghimbau implementasi sesegera mungkin mengimplementasikan komitmen Presiden sebagaimana janji sejak masa kampanye dan kunjungan-kunjungan Presiden ke Tanah Papua.
[real3dflipbook id=”13″]
Download: Surat PGI ke Presiden terkait Himbauan Penghentian Kekerasan di Papua