Sinode Godang Ke-66 HKBP Tahun 2022 Dibuka

SIPOHOLON,PGI.OR.ID-Sinode Godang Ke-66 HKBP Tahun 2022 dibuka oleh Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Pdt Dr Robinson Butarbutar.

Sinode Godang HKBP tahun ini berlangsung di Gedung Seminarium Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, 25-27 Oktober 2022. “Kita percaya Tuhan yang menyertai kita untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat pasca gempa 6,0 SR,” kata Pdt Robinson Butarbutar.

Dalam sambutannya, Ephorus HKBP Periode 2020 – 2024 ini mengatakan Sinode Godang kali ini sangat menentukan arah HKBP ke depannya. Sebab akan membahas beberapa perubahan seperti Amandemen Aturan dan Peraturan HKBP, Sentralisasi Keuangan, Pedoman Keuangan, Peraturan Kepersonaliaan. Ephorus mengajak peserta sinode bersatu hati dan berwawasan luas untuk mengembangkan HKBP secara holistik. “HKBP harus memiliki keterampilan yang mumpuni dan dapat mengembangkan SDM yang cerdas,” ujar dia.

Sinode Godang Ke-66 HKBP Tahun 2022 dibuka dengan khotbah oleh Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pdt Jacklevyn Frits Manuputty. Khotbah mengangkat tema dari kitab Galatia 6 ayat 2,”Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.” “HKBP merupakan gereja besar dan yang terbesar dari 95 anggota PGI dan telah mendistribusikan orang besar di negeri ini,” ujar dia.

Gereja sebesar ini, lanjut Manuputty, tidak semua bisa menanggung beban yang sama. “Selamat dan sukses bagi HKBP yang melaksanakan sinode. Tuhan yang mengawali dan yang menuntun perjalanan panjang HKBP ke depannya,” kata dia.

Acara tersebut turut dihadiri Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, Bupati Samosir Vandigo Gultom, Bupati Toba Ir Poltak Sitorus, dan Kajari Tapanuli Utara diwakili Kasi Pidum Arpan Pandiangan. Nikson Nababan mengapresiasi terlaksananya Sinode Godang HKBP. “Apapun keputusan-keputusan yang dihasilkan, kiranya dapat membawa HKBP semakin baik dan menjadi mitra yang baik dengan pemerintah,” ujar dia.

Bupati berharap HKBP juga bisa berperan membantu pemerintah dalam menghadapi krisis pangan. “Minimal lahan-lahan tidur bisa digunakan menjadi lahan produktif,” kata dia.

 

Sumber: Kirka.co