JAKARTA,PGI.OR.ID-Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan Jaringan Kerja Lembaga Pelayanan Kristen di Indonesia (JKLPK) menyatakan rasa keprihatinan atas peristiwa bom bunuh diri di sejumlah gereja di Surabaya pada Minggu (13/5).
Dalam pernyataan sikap yang dikirim ke sejumlah media, Pengurus Pusat GMKI menyampaikan beberapa hal, diantaranya, menyatakan bela sungkawa mendalam terhadap keluarga para korban yang meninggal karena bom gereja di Surabaya.
Meminta Presiden melakukan evaluasi terhadap kinerja Kemenkopolhukam, BIN, Polri, TNI, BNPT, dan institusi lainnya terkait penanganan tindak terorisme. Setiap lembaga ini harus menempatkan keselamatan rakyat sebagai prioritas tertinggi dan menggunakan semua potensi dan sumber daya yang ada untuk mengungkap jaringan terorisme dan kelompok radikal yang ada di Indonesia.
Presiden harus memberikan jangka waktu penindakan dan jika diperlukan melakukan reposisi apabila ada jajarannya yang tidak mampu menjalankan tanggungjawabnya. Jangan ada lagi rakyat Indonesia yang menjadi korban terorisme.
GMKI juga mengajak lembaga gereja dan lembaga keagamaan lainnya, organisasi mahasiswa, organisasi masyarakat, dan segenap lapisan masyarakat untuk selalu siaga, tidak takut, serta membangun jejaring keamanan dan koordinasi antar lembaga agar dapat bersama-sama mencegah aksi terorisme lanjutan yang mungkin akan terjadi di sekitar kita.
Sementara itu, JKLPK juga menyatakan belasungkawa terhadap keluarga korban, dan seraya memohon agar Tuhan Yang Maha Kuasa memberi kekuatan.
JKLPK mengecam dan menolak keras tindakan teror bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, yang mengakibatkan korban jiwa dan luka. Tindakan teror bom seperti ini, tidak dapat dibenarkan atas nama agama, hukum, dan atas dalih atau latar belakang apapun di negara ini. Meminta aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas tindakan/aksi teror bom ini. Jika aksi ini terkait dengan tindak pidana teroris, maka aparat penegak hukum harus mengungkap dan menindak tegas jaringan teroris yang terlibat dalam tragedi ini.
Kepada seluruh umat Kristen di tanah air, JKLPK menghimbau untuk tidak terprovokasi dan tetap bersikap tenang atas terjadinya tragedi ini. Kita menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada aparat penegak hukum, pemerintah, dan pihak yang berwenang lainnya untuk mengusut kasus ini hingga tuntas. (markus saragih)
Be the first to comment