AMBON,PGI.OR.ID-Bertempat di Gedung Islamic Center Ambon-Maluku (2/10) rangkaian acara Pesta Paduan Suara Gerejawi (PESPARAWI) XI dimulai dengan Seminar dan Workshop PESPARAWI XI. Menampilkan pembicara Pdt. Dr. M.M.Hendriks, Pdt. Gomar Gultom dan Dr. Ester Gunawan. Masing-masing pembicara memaparkan materi dibawah sorotan Tema: Sungguh Alangkah Baik dan Indahnya Hidup Rukun dalam Persaudaraan yang Rukun (Maz 133:1-3). Dengan moderator Prof Dr Mauli Purba, dosen musik USU.
Peserta PESPARAWI telah berdatangan dari berbagai wilayah Indonesia. Menurut Sekretaris Panitia PESPARAWI Nasional, Drs. Paulus Kastanya, peserta yang telah hadir di Maluku hingga kini hampir mencapai 7000 peserta. Rencananya Pembukaan Pesparawi akan berlangsung pada 6/10 dan akan di buka langsung oleh Presider RI. Joko Widodo.
Sebagai eksperimen perdamaian, maka para peserta menginap di rumah-rumah warga, tak terkecuali rumah warga muslim.
Sekilas PESPARAWI
Pada 1973 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen mengangkat kegiatan koor gerejani yang sifatnya intern dan lokal itu kepermukaan yang lebih tinggi dengan melembagakannya menjadi forum berbentuk Pesta Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) sebagai usaha peningkatan hidup beragama melalui kesenian yang bernafaskan keagamaan Kristen. Kemudian PESPARANI berubah nama menjadi PESPARAWI.
Sejak diperkenalkan, PESPARANI langsung mendapat sambutan yang positif di berbagai daerah seperti di Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Sulawesi, Jawa Timur dan lain-lainya. Sambutan bukan hanya dari umat, tetapi juga oleh gereja, organisasi-organisasi kemasyarakatan dan Pemerintah Daerah sebagai kegiatan bersama yang saling membantu dengan penuh rasa saling hormat menghormati, sesuai dengan sifat bangsa Indonesia yang sosialis religius.
Dari sudut pandang kepentingan nasional yang diusung oleh Departemen Agama, PESPARANI adalah bagian dari pembinaan mental spiritual umat beragama Kristen dalam rangka perwujudan nilai-nilai keagamaan yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945. Peran paduan suara yang mempunyai tempat dalam ritual gereja (Tata Ibadah Gereja) mendorong pemeluk agama Kristen terpanggil untuk turut ambil bagian dalam pelaksanaan PESPARANI sebagai wujud nyata keikutsertaan dalam Pembangunan Nasional.
Sangat diharapkan, melalui PESPARAWI Nasional setiap orang yang ikut berperan-serta akan selalu mengingat bahwa kegiatan PESPARAWI adalah bagian tugas pelayanan gereja. Dalam pemahaman itu, maka apabila nyanyian gereja diperlombakan itu berarti bahwa kualitas penyajian paduan suara yang membawakan lagu tersebut perlu dan harus pula semakin ditingkatkan. Sekaligus, bagian dari upaya kita untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) penyanyi-penyanyi gereja. (Pdt. Henrek Lokra)