Semarak Perayaan Hari Anak Nasional 2017

Kegiatan painting wall tentang kebhinnekaan salah satu kegiatan pada HAN 2017 di Kampung Sawah, Bekasi

JAKARTA,PGI.OR.ID-Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 2017 berlangsung semarak beberapa tempat, seperti di Kampung Sawah, Bekasi, Sumatera Utara, dan Pekanbaru.

Di Kampung Sawah, Bekasi, perayaan HAN 2017 dilaksanakan oleh Forum Nasional Bhinneka Tunggal Ika Bekasi (FNBTIB) pada, Sabtu (22/7). Acara tersebut diisi dengan berbagai kegiatan menarik yaitu kunjungan ke rumah-rumah ibadah yang ada di sekitar Pondok Melati, Pondok Gede dan Jati Sampurna seperti, Masjid Al Jauhar, Gereja Servasius, GKP, vihara dan pura. Juga Dialog Anak, dan Melukis Bersama.

Kunjungan ke rumah ibadah

Ketua FNBTIB, Sholahudin Malik mengatakan, tujuan dari mengunjungi rumah-rumah ibadah adalah untuk mengenal lebih dalam sejarah Kampung Sawah. Selain itu, tujuan acara ini adalah upaya orang dewasa mentransformasi generasi untuk menjaga kerukunan yang sudah lama terbentuk. ” Mungkin sebagain orang sini (Kampung Sawah, red) banyak yang belum mengetahui sejarah Kampung Sawah, mengapa di kampung ini ada masjid, gereja Katholik, gereja Protestan, vihara dan pura yang berdekatan. Dengan mengunjungi rumah ibadah dan berdialog dengan pengurus rumah ibadah, maka anak anak ini dapat mengetahui sejarahnya,” jelasnya.

Malik menambahkan, Pondok Melati, khususnya Kampung Sawah, sudah terkenal dengan keragaman dan toleransi antar umat beragama. Sebab itu, pada perayaan HAN 2017 ini, FNBTIB ingin menanamkan sejak dini kepada anak-anak remaja agar kerukunan antar umat beragama yang ada tetap terjaga.

Sementara itu di tempat yang sama, Lurah Jatimurni, Muhammad Ali, mengatakan sangat mengapresiasi acara ini. Menurutnya, dengan mengunjungi rumah-rumah ibadah kerukunan umat beragama akan terus terjaga. “Saya rasa kegiatan semacam ini sangat positif, agar terus terjaga kerukunan umat beragama, apalagi Kampung Sawah ini akan dijadikan kampung toleransi, kampung percontohan kerukunan umat beragama oleh bapak walikota, jadi sudah seharusnya para tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat terus berupaya melakukan semacam sosialisasi kepada remaja agar terus menjaga kerukunan ini,” jelas Ali, yang membuka secara resmi kegiatan ini.

Perayaan HAN 2017 di Kampung Sawah ini, lanjutnya, memberikan pembelajaran secara langsung betapa pentingnya menjaga kebersamaan dan saling menghargai satu sama lain.

Sedangkan perayaan HAN 2017 di Sumatera Utara diadakan di Rumah Pintar Mual Hapistaran, Rahutbosi, Pangaribuan, Tapanuli Utara, pada Jumat (21/7). Acara yang berlangsung semarak ini, salah satunya diisi dengan aksi panggung boneka oleh Lentera Kasih Agape, Medan.

Anak-anak menikmati aksi panggung boneka yang dimainkan oleh Lentera Kasih Agape

Jangan Membully Teman

Puncak perayaan HAN 2017 berlangsung pada, Minggu (23/7), di Lapangan Gedung Daerah Pauhjanggi, Pekanbar, Provinsi Riau, dihadiri oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah pesan kepada anak-anak Indonesia.

Dihadapan ribuan anak, Jokowi berpesan agar anak-anak Indonesia tidak lagi melakukan bully terhadap sesama. “Jangan ejek teman, jangan bully teman, ” ucap Jokowi.

Jokowi juga berpesan kepada anak agar rajin belajar untuk menggapai masa depan yang lebih cerah. Jokowi berkisah soal masa lalunya yang hidup di bantaran kali dan penuh keterbatasan. Namun hal itu tidak mengurungkan niatnya untuk sukses. Ia berpesan agar anak Indonesia meningkatkan kerajinan dalam belajar. “Kalau teman belajar satu jam, kita tingkatkan harus dua jam,” ujarnya.

Jokowi saat perayaan HAN 2017 di Pekanbaru

Meski demikian, Jokowi juga tidak lupa mengingatkan anak-anak untuk bermain dan banyak melakukan hal positif. “Saya dulu senang main layangan,  main kelereng juta,” disambut tepuk tangan anak-anak.

Sejumlah menteri Kabinet Kerja juga tampak hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo seperti Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yambise, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Menteri Sekretariat Kabinet Pratikno, Kepala Badan Kreatif Indonesia, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman serta Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan istri.