Sekum PGI: Majalah Berita Oikoumene Sosialisasikan Pergumulan Oikoumenis Gereja di Indonesia

Majalah Berita Oikoumene berperan mensosialisasikan pergumulan oikoumenis Gereja di Indonesia

BANDUNG, PGI.OR.ID-Majalah Berita Oikoumene diharapkan dapat berperan dalam mensosialisasikan pergumulan oikoumenis gereja di Indonesia yaitu seperti kemiskinan, ketidakadilan, radikalisme dan kerusakan lingkungan.

Peserta Lokakarya Mengelola Berita Oikoumene dan Penulisan Jurnalistik
Peserta Lokakarya Mengelola Berita Oikoumene dan Penulisan Jurnalistik

Demikian disampaikan  Sekretaris Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom, MTh saat membuka Lokakarya Mengelola Berita Oikoumene dan Penulisan Jurnalistik, di Kantor Sinode Gereja Kristen Pasundan (GKP), Jalan Dewi Sartika No.119, Bandung, Jawa Barat, Senin (28/3).  Lokakarya dilaksanakan oleh YAKOMA PGI bersama Sinode GKP.

“Keempat isu ini menjadi pergumulan gereja di Indonesia yang dimunculkan dalam SR Nias. Gereja-gereja menyimpulkan bahwa akar dari semua ini adalah kerakusan. Maka, spiritualitas keugaharian menjadi solusi yang tepat,” jelasnya.

Lebih jauh Pdt.Gomar menegaskan: “Spiritualitas keugaharian mengajarkan kita untuk melakukan pengendalian diri, tidak mengambil yang bukan haknya, bersedia berbagi dan kesediaan untuk berjuang melawan sistim yang membuat orang tidak mencapai kecukupannya.”

Disampaikan pula, Majalah Berita Oikoumene juga harus mampu menembus generasi Y yang akrab dengan teknologi komunikasi seperti internet, handphone, dan gadget.

P. Hasudungan Sirait saat menyampaikan materi
P. Hasudungan Sirait saat menyampaikan materi

Lokakarya yang akan berlangsung selama tiga hari`(28-30/3), diikuti sekitar 30 orang peserta dari berbagai daerah. Di hari pertama, P. Hasudungan Sirait yang menjadi nara sumber, selain mengupas materi bagaimana membuat Majalah Berita Oikoumene menjadi media yang menarik, tetapi juga soal membuat media komunitas.

Diharapakan usai lokakarya, mereka (peserta, red), ikut terlibat dalam penerbitan majalah Berita Oikoumene serta website PGI sebagai koresponden daerah.

 

Editor: Jeirry Sumampow