JAKARTA, PGI.OR.ID – Inisiatif mendidik dan mengutus guru-guru ke daerah terpencil, tertinggal dan tercecer makin strategis dewasa ini di tengah konteks ketertinggalan kita di bidang pendidikan.
Pendeta Gomar Gultom, MTh Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan hal tersebut pada Pembukaan Training Center Calon Guru Indonesia Cerdas Angkatan VIII, Sabtu (29/8) di Gedung Graha Bethel, Jakarta.
Lebih jauh Gomar menjelaskan, Indonesia dikenal sebagai negara berpenduduk terbesar keempat di dunia setelah Cina, India dan Amerika. Tetapi posisi 4 besar dalam jumlah penduduk ini berbanding terbalik dengan kualitas penduduk Indonesia, bila kita lihat dari laporan The United Nations Development Programme (UNDP) melalui IKH dan HDI. Posisi Indonesia selalu nomor seratusan.
“Saya kira masih berlaku adagium yang mengatakan jumlah penduduk besar dan berkualitas akan menjadi modal pembangunan. Sementara jumlah penduduk besar tetapi kurang berkualitas akan menjadi beban pembangunan. Apalagi ternyata, yang tertinggal, terpencil dan tercecer itu kini adalah daerah terluar Indonesia seperti Papua di Timur, Mentawai di Barat, Sangir dan Talaud di Utara dan NTT di Selatan,” katanya.
Gomar juga mengatakan: “Kepedulian terhadap ketertinggalan masyarakat bagian dari panggilan iman, dan bahkan tindakan Ilahi; yang dalam bahasa Alkitab dikatakan “splagnizomai” atau tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Atau dalam ungkapan Latin acap dikatakan Sedari Dolorem Opus Divinum Est (Meringakan penderitaan adalah tindakan Ilahi). Mengapa? Karena Sang Anak Manusia sendiri yang mengatakan: “sesungguhnya segala sessuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”
Pelatihan Calon Guru Indonesia Cerdas Angkatan VIII diikuti sekitar 100 orang yang berasal dari NTT, Medan, Jambi, dan Salatiga. Mereka mengikuti pelatihan selama 6 minggu di Gedung Graha Bethel, Jakarta dan ITC Pusat, Sentul-Bogor.
Indonesia Cerdas merupakan lembaga sosial kemasyarakatan yang berada di bawah naungan Yayasan Bakti Transformasi Bangsa (YBTB), dan bekerjasama dengan beberapa Universitas, Perguruan Tinggi, Gereja, Pemerintah dan Elemen-elemen Masyarakat, yang peduli dengan tujuan membangun masyarakat dan bangsa Indonesia yang cerdas, menikmati kemakmuran bangsa secara adil dan merata, sebagai mana diamanatkan dalam Pasal 31 ayat 1, UUD 1945, tentang kewajiban negara dalam membangun Sumber Daya Manusia; dan UU No 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendididkan Nasional.