Sekjen WSCF Hadiri Ibadah Seberang Istana GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia

TUNTUT KEBEBASAN BERIBADAH

JAKARTA,PGI.OR.ID-Sekitar seratus orang jemaat dari dua gereja yang sah, GKI Yasmin Bogor dan HKBP Filadelfia Bekasi, Minggu (11/10), kembali mengadakan peribadatan di seberang Istana Merdeka Jakarta, kali ini untuk yang ke 101 kalinya sejak Februari 2012 setiap dua minggu sekali.

“Tak ada juga perubadahan. Pemerintah masih mencari seribu satu alasan untuk tidak melaksanakan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap terkait keabsahan gereja GKI Yasmin di Bogor dan HKBP Filadelfia di Bekasi, termasuk dengan alasan pemecahbelahan umat Kristen utamanya dari jemaat GKI. Cara-cara kotor kini dimainkan pemda, utamanya pemda Bogor, tanpa koreksi dari pemerintah pusat,” kata Bona Sigalingging, Juru Bicara GKI Yasmin.

Ibadah kali ini dipimpin oleh Pendeta Lukas Eko Sukoco dari Gereja Kristen Jawa (GKJ) Purworejo Jawa Tengah. Dalam khotbahnya, Lukas mengingatkan kembali jemaat kedua gereja untuk tidak menyerah sebab persoalan yang ada adalah persoalan kebangsaan. “Yang dialami GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia bukan hanya soal kedua gereja ini saja. Ini adalah persoalan sejauh mana negara ini dapat memastikan tiadanya diskriminasi bagi siapapun di negeri ini. Bertahanlah, teruslah berjuang,” kata Lukas.

Sekjen WSCF: Bersolidaritas Bersama Jemaat
Ibadah kali ini juga turut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal World Student Christian Federation (WSCF) Asia Pasifik, serta beberapa perwakilan WSCF dari Australia, Selandia Baru, serta Myanmar.

“Kami bersolidaritas bersama jemaat, memperjuangkan hak asasi manusia, termasuk hak untuk beragama, berkeyakinan dan beribadah, bagi siapapun dengan beragam agama dan keyakinannya,” kata Sekjend WSCF Asia Pasifik, Sunita Suna, dari India.

“Kami akan segera Natalan pada Desember yang akan datang. Semoga Presiden Jokowi akan segera buka kedua gereja kami yang sah di Bogor dan Bekasi,” kata Pendeta Edwin Lubis dari HKBP Filadelfia.

 

Editor: Jeirry Sumampow