Sekjen PBB Minta Trump Cabut Larangan Imigran Muslim Masuk AS

Donald Trump

NEWYORK,PGI.OR.ID-Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menilai larangan masuknya imigran muslim masuk Amerika Serikat berdampak negatif. Dia meminta kebijalan itu bisa dicabut secepatnya.

Menurut Guterres mengatakan transmigrasi seringkali menjadi satu-satunya penyelesaian yang aman buat orang yang menyelamatkan diri dari konflik dan penghukuman.

Perintah Eksekutif, yang ditandatangani oleh Presiden AS Donald Trump pada 27 Januari lalu melarang semua warga negara dari tujuh negara dengan mayoritas Muslim (Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman) memasuki Amerika Serikat selama 90 hari ke depan.

Perintah itu juga menghentikan seluruh program pengungsi AS selama 120 hari, melarang tanpa batas waktu pengungsi Suriah, dan menghentikan rencana masuk lebih dari 50.000 pengungsi, yang dimulai pada Oktober 2016 dan akan berakhir pada September 2017.

Perubahan kebijakan baru tersebut memicu protes keras di Washington DC dan di lebih dari 30 bandar udara di dalam Amerika Serikat, dan juga mengundang kecaman keras dari belahan lain dunia. “warga Suriah adalah orang yang saat ini memiliki keperluan paling dramatis,” kata Guterres.

Guterres berpendapat, larangan tersebut bukan cara terbaik untuk melindungi AS atau negara mana pun berkaitan dengan keprihatinan serius yang ada mengenai kemungkinan penyusupan pelaku teror.

“Apa yang kurang ialah kapasitas untuk memiliki pendekatan menyeluruh bagi masalah tersebut. Dan saya kira tindakan ini lebih baik segera dicabut,” ujar pemimpin PBB itu. (Suara.com)