JAKARTA,PGI.OR.ID-Terkait isu-isu kebangsaan yang hangat beberapa hari ini, perwakilan organisasi kepemudaan tingkat nasional menyampaikan pernyataan sikap di Grha Oikoumene, Jakarta, Selasa (20/8).
Dalam pernyataan sikapnya, mereka menegaskan, pertama, menyesalkan apa yang terjadi di Malang dan Surabaya, yang juga disusul beberapa kota lainnya, bahwa masyarakat Indonesia yang terdiri dari suku, agama dan ras adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kedua, mendesak negara secara serius menghilangkan stigma rasial dan diskriminatif dalam setiap kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan Sila ke 2 Pancasila, UUD 1945, dan UU No. 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnik.
Ketiga, meminta pemerintah, aparat negara, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan seluruh warga negara Indonesia untuk tidak mengucapkan ujaran kebencian, penghinaan terhadap Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA), serta tindakan represif, diskriminatif ataupun persekusi terhadap sesama warga negara sebagai wujud pengamalan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Keempat, meminta kepada lembaga agama, lembaga adat, dan lembaga masyarakat untuk mengingatkan, memantau, dan bertanggungjawab terhadap setiap ucapan dari tokoh/pemuka lembaga masing-masing agar tidak menimbulkan perpecahan, dan ketersinggungan di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk.
Kelima, mengapresiasi permohonan maaf dari Gubernur Jawa Timur, Wali Kota Surabaya, dan Wali Kota Malang yang disampaikan untuk mahasiswa dan masyarakat Papua, serta meminta semua kepala daerah dan aparat negara menjamin keamanan, keselamatan, dan perlindungan kepada setiap warga negara tanpa terkecuali.
Keenam, mendesak adanya pengusutan tuntas dan penegakkan hukum yang seadil-adilnya terkait beberapa kasus/persoalan kebangsaan yang terjadi beberapa waktu terakhir, terkhusus kepada pelaku, aktor intelektual, aparat, dan yang menyulut terjadinya persoalan rasial terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.
Ketujuh, menghimbau kepada seluruh komponen masyarakat Indonesia terkhusus warga Nusantara di Tanah Papua (Provinsi Papua dan Papua Barat), untuk menahan diri, tidak cepat terprovokasi dengan berbagai isu yang beredar di media sosial, serta mengupayakan terbangunya dialog yang damai dan kondusif di antara sesama anak bangsa demi meningkatkan kesejahteraan dan harkat hidup masyarakat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, sehingga Indonesia menjadi negara yang besar dan mampu bersaing secara global.
Organisasi-organisasi kepemudaan tersebut yaitu PP Muhammadiyah, PP Katolik, PP GPII, DPP GEMABUDHI, DPN PERADAH Indonesia, DPP GEMA Mathia’ul Anwar, PP GEMA INTI, PB Pemuda Muslimin Indonesia, PP GP Ansor, Pemuda PGPI, DPP AKGI, dan DPP GAMKI.
Pewarta: Markus Saragih
COPYRIGHT © PGI 2019