Sebaiknya Jenderal Tito Tak Masuk Bursa Calon Kapolri

Neta S Pane

JAKARTA,PGI.OR.ID-Sejak 10 tahun terakhir, Polri sudah menyiapkan para kader calon pimpinannya dengan sistem assesment. Dengan demikian, Polri sebenarnya punya banyak kader terbaik untuk calon pimpinannya.

“Namun diharapkan, Komjen Tito Karnavian tidak ikutan dalam bursa calon Kapolri saat ini, mengingat Kepala BNPT itu masih panjang masa dinasnya,” kata Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane, di Jakarta, Senin, 6 Juni 2016.

Neta menilai, masih banyak senior yang jauh di atas Tito. Karena itu ia menyarankan, mantan Kapolda Metro Jaya itu lebih baik mendukung perwira yang senior untuk menjadi Kapolri. Tito terlalu yunior dan masih banyak senior di atasnya. Sehingga tidak baik bagi organisasi Polri, kalau ada pihak tertentu yang mendorong Tito untuk menjadi calon atau bahkan menjadi Kapolri. Kalau pun Tito menjadi Kapolri dipastikan dia tidak akan nyaman memimpin para seniornya.

“Andai pun Tito akan menjadi Kapolri, mungkin bisa saja di masa mendatang, mengingat masa pensiunnya masih lama, yakni 2022” ujar Neta.

Ia pun berharap, Presiden Jokowi bisa memilih calon Kapolri dari kader terbaik, yang punya integritas, dedikasi, pengalaman, prestasi, kepemimpinan, dan jaringan. Calon yang bisa diterima masyarakat luas, baik di internal maupun eksternal yang diperlukan. Dan, dalam memilih calon Kapolri, Presiden diharapkan tidak mendengarkan suara-suara orang yang tidak jelas, yang tidak paham terhadap visi dan misi Polri ke depan. Patokan yang perlu diperhatikan Presiden adalah Pasal 11 ayat 6 UU No 2 Tahun 2002 tentang Polri, yang menegaskan bahwa calon Kapolri adalah perwira tinggi Polri yang masih aktif, dengan memperhatikan jenjang kepangkatan dan karir.

“Ke depan Polri membutuhkan figur Kapolri yang bisa membangun membangun soliditas organisasi secara utuh,” katanya.

Kapolri kedepan, lanjut Neta, harus mampu membawa Polri makin profesional dan modern. Serta mampu membuat Polri cepat merespon laporan masyarakat. Dan ampu menjaga keamanan,  menumpas kejahatan kelas teri maupun kakap, juga mampu menumpas para penjahat yang berseragam polisi di internal kepolisian.
“Dengan demikian Kapolri pasca Jenderal Haiti, bisa diharapkan berjalan maksimal. Dan bisa makin profesional dalam melayani masyarakat,” kata Neta. (AS)