Menurut Rohaniawan Katolik ini, hal itu perlu dimulai agar fenomena yang membahayakan ini tidak menyebar yang dapat menyebabkan generasi muda kehilangan pandangan mengenai indahnya kebersamaan dalam keberagaman.
Menurut Romo Magnis, mengajarkan nilai toleransi harus dianggap sebagai sebuah keharusan.
“Di situ ada dua poin yang penting. Yang pertama bahwa toleransi bukan berarti mengatakan semua keyakinan sama dan sebagainya. Dan yang kedua, belajar menerima orang dengan keyakinan yang berbeda. Nah, kedua hal itu yang harus diajarkan pada anak (sejak) kecil,” ujar Romo Magnis.
Menanamkan nilai menghargai setiap orang dengan keberagaman dan perbedaaan sejak dini kepada anak akan membuat mereka tidak terpengaruh terhadap hasutan-hasutan menyesatkan yang cenderung fanatik. Untuk itu pemerintah pun wajib membuat program di mana nilai toleransi lebih diutamakan untuk diajarkan di setiap sekolah.
PGI – Jakarta. Sejak November 2007 Indonesia diakui Asosiasi Ilmuwan Politik Internasional sebagai negara demokratis yang mengalami banyak kemajuan. Indonesia dianggap menjadi Negara Demokratis terbesar ke-3 di dunia, setelah Amerika Serikat dan India. Menurut Victor Silaen, “Untuk […]
Januari 12, 2015adminIndonesiaKomentar Dinonaktifkan pada Tanamkan toleransi beda agama pada anak-anak, Nina Estanto sampai bikin sekolah khusus
Kepedulian pada kebutuhan perkembangan anak menjadi prinsip Nina Estanto (42) dalam mengelola lembaga pendidikan yang ia dirikan awal tahun 2002. Dan, keprihatinannya pada nilai toleransi di negeri ini membuatnya mendirikan sekolah untuk anak usia dini […]
Kementerian Agama menggelar pertemuan untuk berdialog dengan para tokoh agama yang ada di Indonesia. Dialog tersebut dilakukan dalam rangka membicarakan persoalan-persoalan di bidang keagamaan. Menteri Agama RI Lukman Hakim Syaifuddin mengaku bersyukur pertemuan ini akhirnya […]