JAYAPURA,PGI.OR.ID-Sekitar 3000-an umat Kristiani dari berbagai denominasi gereja di Kota Jayapura dan sekitarnya mengikuti Ibadah Perayaan 162 Tahun Hari Pekabaran Injil di Tanah Papua, yang berlangsung di Gedung Olahraga Cendrawasih, Minggu (5/2).
Ibadah yang mengangkat tema “Injil Sumber Papua tanah Damai” itu, berlangsung dengan penuh khidmat dan penuh sukacita. Sejumlah vocal grup dan paduan suara turut menaikan pujian terbaiknya, sebagai tanda ucap syukur atas berkat dan karunia Tuhan Yesus Kristus selama ini.
Ibadah turut dihadiri, Gubernur Papua Lukas Enembe, Sekda Papua Herry Dosinaen, Pangdam 17 Cendrawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian, Forkompimda Papua dan Kota Jayapura, Sekretaris Eksekutif Bidang Keadilan dan Perdamaian PGI Pdt. Henrek Lokra, serta seluruh tokoh gereja.
Pada ibadah tersebut, tiga pimpinan gereja menyampaikan firman Tuhan dan disimpulkan dengan khotbah dari Ketua Forum Komuniskasi Umat Beragama (FKUB) Papua, Pdt. Lipius Biniluk.
Dalam khobatnya, Pdt. Lipius Biniluk mengatakan seluruh umat kristiani harus memiliki spirit dan hati seperti halnya penginjil asal Jerman yakni Otto dan Gestler saat pertama kali menginjakan kaki di Pulau Mansinam, Manokwari untuk menyebarkan pesan injil di Tanah Papua.
“Perasaan dan hati yang sama seperti Otto dan Gestler yang harus kita miliki. Mereka bukan orang papua tapi kasih kristus menyentuh hati mereka untuk membawa berita damai dan keselamatan bagi kita,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Persekutan Gereja-Gereja di tanah Papua Uskup. Dr. Leo Laba Ladjar dalam sambutannya menegaskan, moment hari pekabaran injil sesunguhnya adalah merayakan pribadi yesus kritus. Karena itu, seluruh dedominasi gereja di tanah Papua harus bersatu, membangun hubungan baik antar gereja.
“Injil itu bukan setumpuk ajaran, tapi itu adalah pribadi yesus kristus, pribadi itu yang kita rayakan dan mempersatukan kita semua. Bekerjasamalah antar dedominasi gereja, karena kita satu didalam Tuhan Yesus Kristus,” katanya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Papua Lukas Enembe mengajak seluruh kepala daerah untuk memberantas minuman keras yang telah menjadi momok di atas tanah yang diberkati ini. “Orang Papua sudah banyak yang mati akibat minuman keras. Tidak boleh ada minuman keras Papua, sebab tanah ini adalah tanah injil. Kepala Daerah harus berani berantas minuman keras,” tegasnya. (RK)
Di sisi lain, ia berharap gereja juga berperan sebagai pelopor pembangunan dan mitra kerja pemerintah. “Gereja diharapkan dapat ikut bertanggung jawab dan memberikan kontribusi dalam pembangunan di Papua. Gereja adalah motivator dalam pembentukan karakter bagi umat,” tutur Enembe. (RRI.co.id)