Relawan Nakes Vaksinasi Covid-19: “Kalau Bukan Kita Siapa Lagi”

Beberapa relawan foto bersama dengan staf PGI dalam kegiatan vaksinasi di Auditorium Lt. 5 Grha Oikoumene, Jakarta

JAKARTA,PGI.OR.ID-Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) ikut terlibat sebagai relawan dalam kegiatan vaksinasi Covid-19 yang telah dilaksanakan oleh PGI bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, sejak Kamis (4/3) lalu. Mereka diantaranya berasal dari RS FK UKI, RS PGI Cikini, dan Persekutuan Dokter Gereja Bethel Indonesia (PDGBI).

Meski sebagai relawan, tugas dan pelayanan tetap mereka laksanakan dengan penuh tanggungjawab dan sukacita. Seperti disampaikan Dr. Sri Helena Tobing, S.Kep. “Saya tetap merasa senang banget dan bersukacita karena bisa dipakai untuk membantu orang lain dan pemerintah dalam rangka mengurangi penyebaran virus Covid-19. Apalagi kita sebagai anak Tuhan bisa membantu tidak hanya jemaat tetapi seluruh masyarakat sangat memberikan kebahagiaan dan kesenangan tersendiri. Belum lagi melihat bagaimana antusias masyarakat untuk divaksin, termasuk lansia, kita jadi saluran berkat bagi mereka,” katanya saat ditemui di sela-sela kegiatan vaksinasi hari ketiga, pada Rabu (10/3), di Auditorium Lt. 5 Grha Oikoumene, Jakarta.

Relawan nakes melayani dengan sukacita

Diakuinya, konsekuensi dari kegiatan ini, maka harus berbagi waktu dengan pekerjaan utamanya sehari-hari di rumah sakit. “Tapi saya tetap bersyukur bisa dipakai juga untuk menolong masyarakat. Memang kita kan jadi punya waktu yang lebih panjang, pulang jadi lama, tetapi tetap ada sukacita,” tandas Kepala Ruangan ICU Rumah Sakit PGI Cikini ini.

Hal senada juga disampaikan dr. Sumajadi Lim. Sebagai relawan medis, dia mengaku memiliki kerinduan untuk bisa menjadi berkat dan memberi dampak bagi orang lain. “Mungkin orang lain melihat ini tidak berguna, membuang waktu, tapi bagi saya ini sangat menolong. Kalau bukan kita siapa lagi. Terlebih di masa pandemi ini kita menolong agar hidup sehat, dan harus benar-benar berjuang melawan covid,” tandas anggota PDGBI ini.

Sebab itu, Sumajadi sangat antusias dan bersyukur karena PGI melakukan kegiatan vaksinasi, sebagai jembatan untuk menolong masyarakat, termasuk para lansia maupun para rohaniwan. Dengan demikian mereka untuk dapat terlibat dalam tujuan negara yaitu bebas dari pandemi Covid-19. “Karena kalau kita bebas covid hidup akan kembali teratur, ekonomi bangkit lagi, dan masyarakat pun sejahtera. Makanya sebagai dokter saya harus benar-benar berjuang untuk membantu pemerintah dan juga khususnya PGI,” tandas pria yang buka praktik di Cikarang ini.

Demikian halnya penuturan dr. A. Sediana. Mesakh. Baginya menjadi relawan adalah bagian dari pelayanan. “Namanya melayani maka apa yang ditugaskan kita kerjakan dengan tulus. Apalagi kegiatan vaksinasi ini merupakan program pemerintah, jadi saya senang bisa mendukungnya, dan kita bisa bekerja dengan keilmuan yang kita miliki,” tandasnya.

Menurut perempuan yang sedang menyelesaikan studi S3 di UI, Jakarta ini, program vaksinasi Covid-19 tidak bisa dilaksanakan oleh pemerintah sendiri, tetapi harus melibatkan banyak pihak, seperti PGI. Sebab itu, dia merasa bersukacita karena bisa terlibat dalam kegiatan tersebut agar cakupan vaksinasi yang ditargetkan pemerintah bisa tercapai.

“Mari melayani Tuhan dan berikan yang terbaik. Kita bukan melihat manusianya, tapi melakukan apa yang bisa kita kerjakan untuk bangsa ini,” tandasnya.

 

Pewarta: Markus Saragih