JAKARTA,PGI.OR.ID-Hadirnya Era Revolusi Industri 4.0 telah menghentak kita semua karena perubahan demi perubahan terjadi demikian cepat. Belum lagi menyikapi satu perubahan, kita sudah masuk pada perubahan berikutnya. Di era inilah kita menyadari bahwa diperlukan kompetensi-kompetensi tertentu, seperti bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya, kemampuan berkomunikasi, kreativitas, inovasi dan kemampuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Demikian sambutan Rektor UKI, Dr. Dhaniswara K. Harjono, S.H., M.H., MBA, saat Sidang Senat Terbuka UKI dalam rangka Wisuda Tahun Akademik 2018/2019, di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (19/11).
Sebab itu, Dhaniswara berpesan agar wisudawan mengembangkan sikap belajar sepanjang hayat atau lifelong learning. Sikap belajar sepanjang hayat menjadi penting karena membuat kita tak tergerus oleh perubahan atau generasi berikutnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala LLDIKTI Wilayah III Jakarta, Dr. M. Samsuri, S.Pd., MT., juga menyinggung Era Revolusi Industri 4.0. Dalam sambutannya dia menegaskan, keseimbangan antara hard skills dan soft skills harus dimiliki oleh setiap wisudawan/wisudawati untuk bisa menjadi smart user di era tersebut. Munculnya tantangan dan profesi-profesi baru harus mampu dihadapi oleh generasi muda yang hidup berdampingan dengan teknologi.
“Wisuda juga dapat dijadikan sebagai titik perubahan atau transformasi bagi lulusan untuk kehidupan yang lebih baik dan siap beradaptasi dengan berbagai perubahan. Oleh karena hal yang paling penting setelah wisuda adalah bagaimana terus menerus belajar untuk memiliki masa depan,” katanya.
Wisudawan Berprestasi
Pada prosesi pelantikan wisudawan, Rektor UKI melantik 30 wisudawan dengan prestasi akademik terbaik di Fakultasnya. Pada program sarjana terdapat 19 lulusan yang mendapatkan predikat cum laude dengan IPK tertinggi yaitu 3.97 diraih oleh Stenley Luday Liap dari Fakultas Hukum.
Ketua Panitia Wisuda, Dina Situmorang, S.H., dalam laporannya menyatakan bahwa dalam Tahun Akademik 2018/2019, UKI mencetak lebih kurang 810 orang lulusan, yang terdiri dari 80 orang lulusan program magister, 617 orang lulusan program sarjana dan 113 orang lulusan program diploma.
Terdapat dua orang wisudawan program magister berhasil meraih IPK 4.00, yaitu Sylvia Kristanti Kartono dari Program Magister Administrasi Pendidikan dan Dani Wulandari dari Program Magister Ilmu Manajemen. Adapun IPK tertinggi lulusan program diploma tiga diraih oleh Cindy Loren Panggabean (Prodi Manajemen Perpajakan), Lucia Natasha (Prodi Fisioterapi), Hosanna Simbolon (Prodi Perbankan), Gloria Albertina Tehupeiory (Prodi Keperawatan).
Pada periode ini terdapat wisudawan penerima beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik LLDIKTI sebanyak 32 orang, beasiswa PT Adaro Indonesia sebanyak 11 orang, beasiswa GKI Kebayoran Baru sebanyak 6 orang, beasiswa Yayasan Salim sebanyak 1 orang, beasiswa YKBN sebanyak 6 orang dan beasiswa Yayasan UKI sebanyak 5 orang.
Salah satu wisudawan penerima beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik LLDIKTI wilayah 3 ialah Jianly Imanuel Bagensa, dari Program Studi Hubungan Internasional FISIPOL UKI. Jianly berhasil meraih IPK 3.66 dengan predikat cum laude. Pada tahun 2017, Jianly Imanuel Bagensa terpilih menjadi salah satu Finalis yang mewakili Provinsi Sulawesi Utara dalam kompetisi bergengsi di kawasan Asia Tenggara, Duta Muda ASEAN INDONESIA.
Kemeriahan acara wisuda semakin terasa dengan adanya penampilan dari Joy Tobing dan East Voice yang merupakan alumni Universitas Kristen Indonesia, dan tentu saja yang tak kalah menarik ialah penampilan Conrad Good Vibration dan Yassovi.
Pewarta: Markus Saragih