Rekor MURI: Baca Alkitab Terbanyak PKBGT

TORAJA,PGI.OR.ID-Persekutuan Kaum Bapak Gereja Toraja (PKBGT) merayakan ulang tahunnya tepat 31 Oktober 2018. Puncak perayaan 10 tahun Persekutuan Kaum Bapak Gereja Toraja (PKBGT) untuk Klasis Makassar berlangsung di Bala Tamalanrea, Klasis Makassar Timur, Rabu (31/10),  diwarnai dengan pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).

Rekor yang dicatat adalah pembacaan Alkitab dengan peserta laki-laki (Kaum Bapak) terbanyak yaitu sebanyak 642 kaum bapak secara serentak membaca Alkitab dari kitab Mazmur 105 ayat 6. Pencatatan sekaligus penyerahan rekor MURI ini dilakukan oleh Senior Manager MURI, Yusuf Ngadri kepada panitia perayaan 10 tahun PKBGT  Klasis Makassar Timur.

Ketua Pengurus Pusat Persekutuan Kaum Bapak Gereja Toraja, Welem Sambolangi, menyatakan bahwa rekor MURI ini akan menjadi catatan dan momentum bagi kaum bapak bahwa dimulai di klasis Makassar Timur sebanyak 642 bapak-bapak serentak berdiri membaca 105 ayat 6 kitab Mazmur. “Kiranya ini akan menjadi motivasi bagi kaum bapak yang lain, bahwa pada ulang tahun yang ke-11 ada klasis yang bisa menghadirkan minimal 643 orang untuk mematahkan rekor Makassar Timur,” kata Welem.

Rekor ini, lanjut Welem, tetap dipertahankan dan tahun berikutnya minimal 1000 yang akan membaca Alkitab bersamaan. “Tidak sekedar mencatatatkan rekor MURI, kaum bapak juga harus menjadi pelopor dalam keluarga dan masyarakat, ”ujar Ketua DPRD Tana Toraja ini.

Dengan membaca Alkitab dan menjadi pioner jemaat, kaum bapak juga diharapkan menjadi contoh dalam keluarga, dalam hidup berjemaat, maupun dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. “Dalam masyarakat, kaum bapak Gereja Toraja harus memberi contoh dalam kehidupan sosial. Sikap dan perilaku kita mesti menjadi cermin dari wajah kaum bapak Gereja Toraja sesungguhnya,” tegas Welem.

Pada kesempatan terpisah sejumlah anggota PKBGT berharap Jangan sampai tujuan pada rekor MURI saja tetapi bagaimana Kaum bapak menjadikan momentum ini untuk lebih rajin membaca Alkitab dan dapat menjadi teladan dalam keluarga dan Masyarakat di sekitarnya. (Aleksander Mangoting)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*