SALATIGA,PGI.OR.ID-Salah satu rekomendasi yang dikeluarkan dari Rapat Kerja Nasional Persekutuan Gereja-gereja Indonesia di Wilayah/Sinode Am Gereja-gereja (RAKERNAS PGIW/SAG) X Tahun 2016 yaitu perlunya mengkritisi kehadiran Badan Musyawarah Antar Gereja Nasional (BAMAGNAS) dan Badan Musyawarah Antar Gereja-Gereja (BAMAG) Indonesia.
Peserta menilai, BAMAGNAS dan BAMAG Indonesia sesungguhnya bukan sebagai representasi Gereja-gereja dan tidak mendapat mandat dari Gereja-gereja. Peran dan kehadiran BAMAGNAS DAN BAMAG Indonesia juga tidak berkaitan dengan BAMAG yang sudah lebih dahulu ada, dan bersifat lokal.
Berdasarkan rekomendasi tersebut, RAKERNAS PGIW/SAG menghimbau agar setiap PGIW/SAG dapat lebih meningkatkan peran dan kehadirannya untuk melakukan tugas dan tanggungjawab dengan maksimal dan dapat menjadi mitra serta, bahkan panutan bagi lembaga-lembaga keumatan yang ada.
RAKERNAS PGIW/SAG X tahun 2016 kali ini dilaksanakan di Wisma Sinode GKJ, Salatiga pada tanggal 23-26 Agustus 2016. Bertugas sebagai tuan dan nyonya rumah adalah PGIW Jawa Tengah dan dihadiri oleh 48 orang peserta utusan dari PGI Wilayah/SAG.
Ibadah Pembukaan Rakernas dilayani oleh Pdt. Heru Purwanta dari Sinode GKJ. Pt. Heru. Dalam renungannya, dia menyampaikan mengenai pola laku ugahari. “Kesederhanaan adalah untuk mencukupkan kebutuhan hidup kita bukan untuk memenuhi keinginan kita. Hidup sederhana merupakan spiritualitas kita. Ugahari adalah spiritualitas kita. Artinya, hidup sederhana merupakan perwujudan dari pertobatan rohani. Merupakan pola laku pribadi, bukan pura-pura sederhana,” katanya.
Rakernas PGIW/SAG X juga dihadiri oleh Walikota Salatiga, Rudiyanto. Dalam sambutannya, Rudiyanto mengungkapkan kegembiraannya bisa hadir dalam Rakernas PGIW/SAG. Dia berpesan, bahwa apapun hasil yang diputuskan bersama, semoga menjadi sesuatu yang tidak hanya mudah dituliskan dan dikatakan, tetapi juga mudah dilakukan oleh gereja-gereja di Indonesia.
Sementara dalam sambutannya, Sekretaris Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom, MTh, menyatakan terimakasih kepada PGIW Jawa Tengah yang telah mempersiapkan segala sesuatu selaku tuan dan nyonya rumah dengan baik. Dia juga mengapresiasi pelayanan ibadah pembukaan yang kali ini juga diramaikan dengan iringan gamelan yang dimainkan oleh pelajar dari SMP Kristen Salatiga, serta kehadiran Paduan Suara dari STT Abdiel, Ungaran.
Rekernas PGIW/SAG X bertujuan, antara lain menggumuli peran dan fungsi PGIW/SAG dalam mempersatukan gereja-gereja di setiap wilayah menuju arak-arakan oikoumene dan meresponi berbagai tantangan dan isu yang berkembang di tengah masyarakat dan bangsa Indonesia. Dalam mewujudkan harapan tersebut, isu-isu seperti penguatan kelembagaan PGIW/SAG, hubungan PGIW/SAG dengan Pemerintah dan lembaga-lembaga lokal, korupsi, LGBT, dan kerukunan umat beragama menjadi agenda penting dalam Rakernas PGIW/SAG X Tahun 2016 ini. (Pdt. Sri Yuliana)