Ijinkan Kami Menyerah
Untuk Tanah Air yang kusapa Ibu
Di jalan ziarah ini
Ijinkan kami menyapamu, Ibu
Karena pada siapakah seorang anak berlari
Dalam bahagianya pun dukanya
Selain kepada Ibu
Ibu kami sendiri.
Sepi menghujam di jalan ziarah
Kami merangkak, jatuh dan terjerambab
Raungan kami telah lama jadi isak tertahan
Jiwa kami berbisik, “kau tertolak!”
Dalam sakit akan keras hajaranmu, Ibu
Kau Ibu kami.
Punggungi saja kami, Ibu
Ajarkan kami cinta yang tak murahan
Cinta yang tak meredam bakti
Karena siapakah yang tersakiti lebih
Dalam segala nestapa kami
Selain engkau, Ibu. Ibu … Ibu …
Dari tabahmu kami belajar tabah
Dari kuatmu kami semakin kuat
Karena dalam ketabahanlah kekuatan itu tumbuh
Dan untukmu kami bertahan
Selalu menjadi anak-anak Ibu.
Ibu … Ibu …
Luka kami tampak dalam luka-lukamu
Pada mozaik yang terbentuk dari deras air matamu
Sekali ini saja, Ibu, sekali ini saja
Ijinkan kami menyerah dan menemanimu menangis
Ayo Ibu, kita menangis bersama.
Sekali ini saja, Ibu, sekali ini saja
Mari kita menangis sampai kita tak lagi bisa menangis
Esok anakmu kan melangkah lagi di jalan ziarah
Memerdekakanmu dan menjadi manusia merdeka
Tapi untuk hari-hari yang berwarna-warni ini
Mari, Ibu, kutemani kau menangis.
George Sicillia ~ #15 Agustus 2015