
PGI – Jakarta. Pada 22 Juli 2014, sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengesahkan penghitungan suara dan mengumumkan pasangan capres nomor dua, Jokowi-Jusuf Kalla, sebagai pemenang Pemilihan Presiden 2014, dengan perolehan suara 70.997.833 atau 53,14% dari total suara sah nasional.
Kita semua patut bersyukur bahwa seluruh proses pemilihan presiden berjalan dengan tertib, aman, dan damai. Kita semua patut berbangga karena kita sebagai bangsa telah membuktikan pada dunia bahwa Indonesia benar-benar negara demokrasi yang besar dan Indonesia mampu menyelenggarakan demokrasi dengan aman dan damai. Meskipun selama proses Pilpres di antara kita banyak berselisih paham karena mendukung capres/cawapres yang berbeda, dan kita menemukan masih ada kekurangan atau kelemahan dalam penyelenggaraan pemilihan presiden, namun kita tetap berada dalam kesatuan bangsa yang sama-sama menjaga dan menghormati proses demokrasi.
Sebagai respons terhadap penetapan KPU terkait hasil pemilihan presiden dan berlangsungnya proses demokrasi, forum masyarakat sipil Indonesia menyampaikan sikap sebagai berikut:
- Mendukung sepenuhnya pengesahan penghitungan suara dan penetapan hasil Pilpres oleh KPU.
- Menilai bahwa pemilihan presiden telah berlangsung secara demokratis, iklusif, adil, aman, dan damai. Meskipun masih ada kelemahan/kekurangan dalam penyelenggaraan Pilpres di wilayah seluas Indonesia ini, namun kecurangan yang terjadi tidaklah masif, tidak terstruktur, tidak sistematis, dan karenanya tidak berdampak signifikan terhadap perolehan suara dan proses demokrasi. KPU dan BAWASLU sendiri sudah melakukan verifikasi dan melakukan pencoblosan ulang di beberapa daerah. Seperti pepatah kuno yang menyatakan: “Tidak ada pesta yang besar tanpa piring yang pecah,” demikian pula berlangsungnya proses demokrasi di negara sebesar Indonesia tidak terlepas dari kekurangan.
- Menyatakan bahwa pemenang sesungguhnya dari pemilihan presiden kali ini adalah RAKYAT sebab partisipasi rakyat dalam Pilpres ini meningkat berlipat-lipat. Rakyat berpartisipasi dalam seluruh proses demokrasi, mulai dari kampanye, pemilihan, hingga pengawasan Pilpres. Rakyat telah memberikan pengorbanan besar bagi berlangsungnya proses demokrasi yang aman, adil, dan transparan. Meski berbeda pilihan capres/cawapres, rakyat tidak menunjukkan sikap permusuhan, menghormati proses demokrasi dan konsisten menerima keputusan KPU, hingga Pilpres dapat berlangsung dengan tertib, aman, dan damai. Ini semua terjadi karena rakyat memiliki harapan dan mendambakan transisi kepemimpinan yang mampu membawa Indonesia kepada masa depan yang lebih baik. Sudah semestinya para elit politik menghormati dan menghargai semua pengorbanan rakyat dan tidak mengecewakan harapan rakyat akan terwujudnya perubahan ke arah yang lebih baik, dalam demokrasi, pemerintahan, dan pembangunan.
- Kami mengapresiasi kinerja KPU dan BAWASLU dalam menyelenggarakan Pilpres. KPU dan BAWASLU telah menjalankan komitmennya dalam bekerja secara profesional, independen, dan transparan. Dibandingkan dengan kinerja KPU sebelumnya, kebijakan dan kinerja KPU dan BAWASLU telah mengalami kemajuan yang berarti. Salah satu indikatornya adalah bahwa KPU mampu mengirim, mengelola sertifikat penghitungan suara di TPS dalam C1 yng dipublikasikan secara terbuka oleh KPU. Kebijakan KPU ini terbukti meningkatkan kualitas pertisipasi rakyat, bukan hanya dalam pemberian suara, tetapi juga dalam penghitungan dan pengawalan suara.
- Kami mengapresiasi kinerja TNI dan POLRI yang berhasil mengawal pelaksanaan Pilpres hingga Pilpres dapat berjalan dengan aman, tertib, dan damai. TNI dan POLRI mampu membuktikan diri sebagai yang tidak berpihak.
- Kami mengapresiasi kinerja Presiden SBY dalam menjaga dan menjamin lancarnya pelaksanaan Pilpres sampai KPU mengumumkan hasil Pilpres secara resmi. Kami berharap, Presiden SBY tetap pada komitmen untuk mengawal dan menjamin kelancaran proses suksesi kepemimpinan bangsa sampai saat pelantikan presiden dan wakil presiden baru pada 20 Oktober 2014.
- Kami mengapresiasi seluruh pengorbanan materi, tenaga, dan pikiran Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Kehadiran Prabowo sebagai capres terbukti telah mendinamisir proses demokrasi di Indonesia dan membuka ruang bagi konsolidasi masyarakat sipil Indonesia sedemikian luasnya hingga membuat kami yakin bahwa mesyarakat sipil Indonesia masih ada. Kami memahami ketidakpuasan Prabowo terkait hasil Pilpres dan menghargai seluruh upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan ketidakpuasan tersebut melalui jalan damai dan dalam koridor hukum yang berlaku.
- Kami mengajak para relawan dari kedua kubu calon presiden dan segenap masyarakat sipil Indonesia untuk bersama-sama melakukan konsolidasi dalam mengawal pemerintahan ke depan agar berjalan sesuai dengan kehendak rakyat.
Pada akhirnya kami mengajak semua pihak dan segenap rakyat Indonesia untuk kembali bersatu dan bersama-sama menyelesaikan persoalan bangsa ke depan. Mari kita jadikan momen Pilpres ini untuk memperkuat rasa senasib dan sepenanggungan sebagai bangsa yang tengah menghadapi berbagai tantangan dan persoalan yang menuntut kerja keras dan kerja bersama semua pihak.
Jakarta, 23 Juli 2014
FORUM MASYARAKAT SIPIL INDONESIA:
- Benny Susetyo
- Masdar Farid Mas’udi
- Andreas A. Yewangoe
- Ikrar Nusa Bakti
- Frans Magnis Suseno
- Komarudin Hidayat
- Abdee Negara
- Olga Lydia
- Gomar Gultom
- Chrisma Albandjar
- Andre J. O. Sumual
- Yenny Wahid
- Lukman Hakim’
- Lambertus Somar
- YR. Edy Purwanto
- Dono Prasetyo
- Hardy Stefanus
- Candra Jap
- Louis Marzuki
- Andreas Eddy Susetyo
- Despen
- Beng
- Tri Mumpuni
- Sri Palupi
Be the first to comment