PGI – Jakarta. Pada 26 Desember 2014 malam, Persekutuan gereja-gereja di Indonesia (PGI) telah diterima oleh Presiden Jokowi dalam rangka memberi pandangan dan masukan atas rencana kunjungan Presiden ke Papua dan untuk menghadiri acara Natal di Jayapura. Sebelumnya, PGI telah mengirimkan surat kepada Presiden pada 9 Desember 2014 terkait insiden penembakan di Paniai yang menewaskan 5 orang dan melukai beberapa warga sipil.
Delegasi PGI dipimpin oleh Pdt. Dr. Bambang Wijaya (Ketua PGI) dan didampingi oleh Pdt. Krise Gosal (Wakil Sekum PGI) dan Novel Matindas (Ka. Biro Papua). Ketua Umum PGI, Pdt Dr. Henriette Lebang, dan Sekretaris Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom, tidak hadir karena telah berada di Jayapura, Papua, sejak 24 Desember untuk persiapan Natal Nasional.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Andi Widjajanto (Seskab) dan Pratikno (Mensesneg), Delegasi PGI telah menyampaikan hal-hal berikut kepada Presiden:
- Mengharapkan agar kedatangan Presiden ke Papua tidak hanya bersifat seremonial belaka tetapi bisa menjadi “penyembuh” bagi luka-luka warga Papua, khususnya di Paniai;
- Mengusulkan agar saat di Papua nanti Presiden lebih banyak mendengar langsung keluhan masyarakat;
- Meminta Presiden mendorong terbentuknya KPP HAM untuk menyelidiki insiden Paniai;
PGI memahami bahwa saat ini ada banyak persoalan yang terjadi di tengah-tengah bangsa Indonesia yang membutuhkan perhatian Presiden. Namun PGI meminta agar Presiden memberi perhatian khusus untuk persoalan di Papua yang telah berlangsung sangat lama dan mengakibatkan “luka yang mendalam” di antara orang Papua. Untuk itu Presiden perlu mencari solusi menyeluruh bagi persoalan di Papua.
PGI menyambut baik komitmen Presiden untuk mencari solusi yang komprehensif bagi persoalan kekerasan di Papua dan janji Presiden untuk menyelidiki insiden di Paniai dimana adanya dugaan bahwa aparat TNI/Polri melakukan penembakan terhadap warga sipil.
PGI mencatat bahwa Presiden berjanji untuk sering berkunjung ke Papua dan memberi perhatian dengan mendengar langsung aspirasi rakyat Papua. Presiden juga berjanji untuk mengubah pendekatan Pemerintah kepada rakyat Papua demi menciptakan kedamaian dan kesejahteraan orang Papua.
Be the first to comment