Prancis Memberikan Suaka Kepada Orang-orang Kristen Irak

Prancis mengatakan pihaknya siap menerima orang-orang Kristen yang melarikan diri dari wilayah Irak yang dikuasai oleh pejuang kelompok Negara Islam (ISIS), dengan mengatakan pemerintah Prancis “marah” dengan penganiayaan terhadap mereka.

ISIS merebut Irak utara bulan lalu, yang mendorong ratusan keluarga Kristen di Mosul melarikan diri dari kota itu yang menjadi rumah bagi komunitas Kristen sejak tahun paling awal.

“Prancis marah dengan kekerasan ini di mana pihaknya mengecam keras,” kata Laurent Fabius, Menteri Luar Negeri  dan Bernard Cazeneuve, Menteri Dalam Negeri Prancis, dalam sebuah pernyataan bersama yang dikeluarkan pada Senin.

“Ultimatum telah diberikan oleh ISIS kepada komunitas-komunitas Kristen di Mosul adalah contoh tragis terbaru dari ancaman mengerikan dari kelompok-kelompok jihad di Irak, Suriah dan di tempat lain. Ancaman ini menimbulkan komunitas-komunitas ini yang secara historis merupakan bagian integral dari wilayah ini.”

“Kami siap, jika mereka ingin meminta suaka di negara kami. Kami tetap terus berkontak dengan otoritas lokal dan nasional untuk menjamin semua guna melindungi mereka,” kata kedua menteri itu.

ISIS telah memerintahkan orang-orang Kristen masuk Islam atau meninggalkan kota itu, yang mendorong eksodus massal.

Mereka yang gagal memenuhi akan diancam dengan eksekusi, dan harta mereka yang tersisa akan dibakar oleh ISIS, demikian sebuah pernyataan dari kelompok itu.

Dewan Keamanan PBB telah mengecam penganiayaan terhadap minoritas di Irak, seraya memperingatkan tindakan tersebut dapat dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

Dalam deklarasi yang dikeluarkan pekan lalu, Dewan itu mengecam keras “penganiayaan sistematis terhadap warga minoritas dan mereka yang menolak ideologi ekstremis dan kelompok-kelompok bersenjata terkait di Irak”, katanya.

ISIS juga telah menganiaya mayoritas Muslim Syiah Irak di wilayah di bawah kendali mereka, serta Muslim Sunni yang menentang ideologi kelompok itu.

Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki awal bulan ini mengecam perlakuan terhadap orang-orang Kristen dan memerintahkan sebuah komite pemerintah untuk membantu mereka yang mengalami kehilangan tempat tinggal.

Sebelum tahun 2003, lebih dari satu juta orang Kristen tinggal di Irak, termasuk lebih dari 600.000 di Baghdad dan 60.000 di Mosul, serta sejumlah besar di Kirkuk dan di Basra.

Sumber: UCA News

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*