Mabes Polri mensosialisasikan PROGRAM Sekolah Toleransi kepada murid-murid SMA Negeri 6 Bulungan, Jakarta Selatan, untuk membangun karakter generasi muda yang mampu mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan memiliki visi kebangsaan.
“Target jangka panjangnya agar anak-anak ini memiliki visi kebangsaan yang kuat,” ujar Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis.
Sementara dalam jangka pendek, Polri menargetkan penurunan angka kriminalitas tawuran dan bullying di kalangan pelajar, serta keterlibatan pelajar dalam kasus narkoba.
Boy berkeyakinan bila pemahaman nilai-nilai luhur Pancasila ditingkatkan di kalangan pelajar, akan membuat mereka terhindar dari sikap intoleran dan aksi-aksi kekerasan. Target awal akan ada 400-500 sekolah toleransi di seluruh Tanah air.
“Kita harap benih-benih kekerasan dalam diri pelajar dapat ditekan dan digantikan dengan nilai-nilai luhur yang didasari rasa kasih sayang, cinta sesama,” ujarnya.
PROGRAM Sekolah Toleransi, menurut dia, merupakan kerja sama Divisi Humas Mabes Polri dengan Klinik Pancasila di SMA-SMA.
Kedepannya, diharapkan Klinik Pancasila akan menjadi salah satu kegiatan ekstrakurikuler di SMA yang akan fokus pada membentuk karakter murid-murid SMA yang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila.
“Ini akan jadi PROGRAM ekstrakurikuler dengan metode dialog. Kami titipkan kepada guru-guru agar selanjutnya amalan nilai-nilai Pancasila tidak hanya disampaikan di kelas, tapi juga melalui ekstrakurikuler yakni Klinik Pancasila,” ujarnya.
Selain menerapkan metode dialog, dalam Klinik Pancasila, para siswa diajak bernyanyi bersama menyanyikan lagu-lagu bertema Pancasila. Para siswa pun terlihat antusias saat dialog simulasi dokter- asien dilakukan.
Selain di SMAN 6 Bulungan, Polri juga mensosialisasikan PROGRAMini ke SMAN 21 Rawamangun.
Menurut dia, Sekolah Toleransi akan menjadi PROGRAM jangka panjang Mabes Polri dan diterapkan di sekolah-sekolah yang berada di daerah-daerah lain.
“Saat ini kami masih konsentrasi di DKI. Harapannya akan ke seluruh sekolah di Indonesia, tapi bertahap. Kami akan menentukan sekolah-sekolah mana saja di daerah-daerah sebagai pilot project,” katanya. (Antara)
Be the first to comment