TORAJA,PGI.OR.ID-Menyikapi persoalan yang terjadi di Palu yaitu gempa bumi, tsunami dan ekuifaksi pada 28 September 2018, maka sejak itu Pengurus Pusat Persekutuan Kaum Bapak Gereja Toraja (PKBGT) ikut mengambil bagian, mulai dari koordinasi di Posko bencana, mengantar logistik hingga pelayanan trauma healing kepada korban. Semua ini dilakukan sebagai sebuah komitmen dari PKBGT bahwa persoalan yang terjadi di Palu adalah persoalan kemanusiaan dan kita melayani serta berbuat demi kemanusiaan.
Dalam konteks sekarang dimana para pengungsi bergumul soal tempat tinggal, dimana sementara tinggal di tnda tenda dan sudah mulai rusak, kedinginan bahkan muncul beberapa penyakit, maka langkah berikutnya yang ditempuh pemerintah dan sejumlah LSM serta pemerhati lainnya termasuk PKBGT adalah berpartisipasi untuk membangun Hunian Sementara (Huntara), seberapapun peran itu yang akan selalu dikoordinasikan dengan pemerintah.
Untuk tindak lanjut dalam partisipasi pembangunan Huntara, maka PKBGT dalam rapat kerjanya pada 12-13 Nopember 2018 di Jemaat Silo Ge’tengan, Kabupaten Tana Toraja sepakat untuk membuka rekening khusus ditujukan bagi pembangunan Huntara di Palu, Sigi dan Donggala, yang nantinya akan dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait, sebagai bagian peran Kaum Bapak Gereja Toraja dalam melihat persoalan kemanusiaan di daerah tersebut.
Dalam rapat kerja yang dipimpin oleh Pengurus Pusat PKBGT Ketua Pnt. Welem Sambolangi, SE, Wakil Ketua Pdt. Elvis Leme Saladan, S.Th, Sekretaris Pdt. Dr. Abraham Tanggulungan, Wakil Sekretaris Pnt. Aleksander Mangoting, bendahara Y.D. Pamara,SE ini, selalu mengarahkan programnya bukan hanya ke dalam, tetapi juga ke luar sebagai bagian dari pelayanan bersama. Dalam rapat kerja yang dihadiri sekitar 100 orang ini sudah bertekad bulat untuk mengambil peran dalam pergumulan saudara saudara kita di Palu, Sigi dan Donggala.
Selain itu, PKBGT tetap berkomitmen untuk mengambil peran dalam pendampingan jangka panjang dimana akan senantiasa berkoordinasi dengan pihak gereja khususnya PGI, Pemerintah dan semua pihak yang terlibat untuk bersama sama menangani persoalan kemanusiaan yang terjadi di Palu, Sigi dan Dongga.
Pewarta: Aleksander Mangoting
Editor: Markus Saragih
COPYRIGHT © PGI 2018
Be the first to comment