TORAJA,PGI.OR.ID-Bertempat di Gedung Van de Loosdrecht,Toraja, Rabu ( 31/1), Pengurus Pusat Persekutuan Kaum Bapak Gereja Toraja (PKBGT) menggelar diskusi bertajuk Issu sara, media sosial dan Pilkada bersih,dengan nara sumber nara sumber Andarias ketua Panwas Toraja Utara, Jeirry Sumampow pengamat pemilu dan juga selaku Kepala Biro Humas PGI dan Irma Sanjuntak Direktur Yayasan Komunikasi Masyarakat PGI.
Dari diskusi yang dihadiri oleh ibu-ibu, pemuda, mahasiswa, siswa sebagai pemula dan sejumlah anggota PKBGT ini,terungkap bahwa bercermin ke Pilkada dan legislatif beberapa waktu yang lalu, maka semua itu merupakan pembelajaran yang amat penting. Semisal berbagai pelanggaran, manipulasi, kecurangan dan praktik praktik yang tidak sesuai aturan.
Selain itu, salah satu hal yang perlu ditekankan bahwa dalam proses pemilihan Gubernur, Legislatif, Presiden/wakil Presiden 2019 dalan proses kali ini baik pelaku/pemberi maupun penerima dana kampanye akan dikenakan sangsi penjara.
Menurut Andaris, Ketua Panwas Kabupaten Toraja Utara, Media Televisi, Radio, Media sosial, majalah. Media sosial membuat resa masyarakat, facebook, twiter, instagram, semua ini merupakan sunami informasi yang susah kita deteksi apa beritanya benar atau hoax.
Dalam lehidupan kita sehari hari umtuk makan direstoran yang dilakukan adalah foto/selfi. Jadi dalam konteks ini semua kita dapat memproduksi informasi. Jadi inilah yang kita sebut jurnalisme warga. Internet juga dalam mendapatkan dukungan lewat tanda tangan petisi. (Aleksander Mangoting)
Be the first to comment