JAKARTA,PGI.OR.ID-Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), KH. Ma’ruf Amin mengundang pimpinan lembaga-lembaga keagamaan tingkat nasional untuk makan malam bersama dan berdiskusi tentang situasi kebangsaan, Selasa (26/11).
Pertemuan yang diadakan di kediaman Wapres RI ini membahas dua hal, kerukunan antarumat beragama di seluruh Nusantara, serta masa depan kedamaian di Papua.
Dalam pengantarnya, Wapres RI meminta masukan dalam rangka penyusunan program atau model yang tepat untuk membangun kerukunan yang berkelanjutan di Indonesia.
Terhadap masalah Papua, Wapres juga berharap tokoh-tokoh agama dapat ikut serta menciptakan kedamaian dan persatuan di tanah Papua.
Beberapa pimpinan lembaga menyampaikan bahwa perangkulan dan optimalisasi peran tokoh-tokoh agama pada tingkat akar rumput adalah strategi yang efektif. Demikian pula tokoh-tokoh dan masyarakat adat perlu mendapat perhatian dan kesempatan dalam program-program pemerintah.
Mewakili Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pdt. Gomar Gultom dalam pertemuan ini turut menegaskan hal tersebut. “Kalau pemimpin umat beragama bisa berjalan bersama, menjadi model yang bisa ditiru oleh umatnya, selanjutnya umat bisa menjadi lebih ‘lunak”. PGI sekuat tenaga akan turut serta ambil bagian dalam arak-arakan ini,” tegas Pdt. Gomar.
Terkait masalah Papua, Pdt. Gomar menyampaikan kepada Wapres RI agar baik pemerintah maupun tokoh-tokoh agama tidak melihatnya secara sederhana. “Masalah Papua bukan masalah agama. Jangan ada simplifikasi terhadap masalah Papua,” tandas Pdt. Gomar.
Dia juga menambahkan, “Pendekatan Jokowi selama ini baik, namun belum menyentuh masalah Papua. Masalah Papua harus dilihat sebagai masalah lama yang tidak disentuh. Akibat tidak disentuh itu akhirnya melebar. LIPI sudah membuat Papua, roadmap yang baik, kiranya bisa dipertimbangkan untuk menjadi acuan.”
Di akhir pertemuan ini diadakan konferensi pers dengan tiga pesan utama. Pertama, bahwa makan malam bersama Wapres RI ini bertujuan untuk silaturahmi dan tukar pikiran dengan pimpinan lembaga-lembaga keagamaan. Kedua, para pimpinan lembaga yang hadir bersepakat untuk mendorong gerakan bersama dalam membangun kerukunan antarumat dan persatuan bangsa, termasuk mengupayakan perdamaian di Papua.
Ketiga, agama bukanlah sumber masalah, justru dapat menjadi solusi terhadap persoalan di bangsa ini.
Pewarta: Pdt. Jimmy Sormin