JAKARTA,PGI.OR.ID-Pada 2017, pemilihan kepala daerah serentak akan kembali digelar. Sebanyak 101 daerah akan menggelar pesta demokrasi serentak dengan rinciannya, 7 pemilihan gubernur dan 94 pemilihan kepala daerah di kabupaten dan kota. Pemilihan di Papua serta Aceh, jadi perhatian serius pemerintah pusat. Pesta politik di bumi Cendrawasih dan Serambi Mekah rawan konflik.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, Soedarmo di Jakarta, Jumat, 3 Juni 2016. Menurut Soedarmo, dari hasil pemetaan yang dilakukan Ditjen Politik, pemilihan di Aceh dan Papua yang harus dicermati. Dinamikanya cukup tinggi. Potensi gesekan juga cukup besar.
“Untuk sementara ini Aceh dan Papua serta Papua Barat yang perlu mendapat perhatian,” kata Soedarmo.
Di Aceh misalnya, kata mantan petinggi Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut, yang akan bertarung adalah eks kombatan. Mereka punya pendukung yang cukup fanatik. Tentunya, dinamika ini perlu diwaspadai. Sebab, gesekan antar pendukung sangat mungkin terjadi.
Begitu juga dengan Papua serta Papua Barat, kata Soedarmo. Di dua provinsi yang ada di bumi Cendrawasih tersebut, situasi keamanan belum kondusif. Masih ada kelompok kriminal, Organisasi Papua Merdeka (OPM). Tentu ini harus diwaspadai. Tapi, Soedarmo yakin aparat keamanan telah mengantisipasi itu. Pihaknya juga terus intensif melakukan pemantauan dan deteksi dini.
“Kalau antisipasi terkait dengan konflik ini dilakukan setiap saat dan terus menerus walau tidak ada Pilkada khususnya dalam deteksi dini,” katanya.
Soedarmo menambahkan, potensi konflik itu sendiri sumbernya bukan hanya dari Pilkada tetapiĀ bisa berasal dari berbagai masalah, misalnya dipicu oleh masalah sosial, ekonomi atau keamanan. Karena itu, pihaknya tak hanya memantau saat Pilkada saja. Tapi, juga di saat tak ada pemilihan. Namun memang, ketika suatu daerah menggelar sebuah kontestasi politik, dinamikanya cukup tinggi. Potensi konflik pun cukup besar.
“Karena itu giat deteksi dini ini hari dilakukan terus menerus dan setiap saat,” kata Soedarmo. (AS)