JAKARTA, PGI.OR.ID – Gerakan oikoumene hingga saat ini memberi warna dalam seluruh perjalanan gereja-gereja di Indonesia. Sebab itu Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII) tetap berkomitmen untuk bersama-sama ikut dalam dalam arak-arakan gerakan oikoumene di Indonesia ini.
Pendeta Ronny R. Mandang, M.Th Ketua Umum PGLII menyampaikan hal itu usai menutup Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) XI PGLII, di Jakarta, Kamis (11/6).
Kata Ronny: “Kita menyadari bahwa gerakan oikoumene menjadi suatu gerakan yang harus ada, karena kita tidak bisa sendirian. Sebab itu melalui FUKRI, lembaga-lembaga gereja tingkat aras duduk bersama membicarakan tidak hanya persoalan gereja, tetapi juga bangsa ini.”
Lanjutnya, sebagai anak bangsa gereja juga berkewajiban membangun bangsa ini, tanpa harus menanggalkan jatidiri kita sebagai umat Kristen.
Terkait pelaksanaan RAKERNAS XI PGLII, Ronny mengungkapkan, selain telah menetapkan target mempersiapkan generasi muda dalam rangka kaderisasi kepemimpinan, tetapi juga menyusun manifesto PGLII sebagai pedoman kepada seluruh gereja-gereja dan lembaga yang tergabung dalam lembaga ini.
“Manifesto yang akan dibuat tidak akan bersifat ekslusif, dan tidak menghilangkan pandangan-pandangan dari denominasi lain, tetapi akan melengkapi. Dengan demikian kami punya dasar pamahaman yang menurut kami inilah bentuk pemahaman kaum Injili dalam konteks Indonesia,” katanya.
RAKERNAS X I PGLII merupakan pertemuan para pengurus PGLII baik di tingkat pusat dan wilayah, yang diselenggarakan untuk menjabarkan tugas, tanggung jawab dan wewenang Pengurus Pusat PGLII periode 2015-2019, serta untuk merumuskan, menyusun dan menetapkan Garis-garis Besar Program Kerja Nasional sebagai landasan bagi penyusunan program Kerja nasional PGLII.