PGI Kecam Serangan Bom Dua Gereja di Pakistan

Gereja di Pakistan yang terkena serangan bom bunuh diri (Voaindonesia)

JAKARTA, PGI.OR.ID – Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengecam serangan bom bunuh diri yang terjadi di Pakistan, minggu 15 Maret lalu dalam serangan anarkis yang menewaskan 15 orang dan melukai 70 orang lainnya. Ini adalah sebuah tindakan yang memilukan dan memalukan, sungguh melukai rasa kemanusiaan seluruh umat manusia.

Serangan bom bunuh diri tersebut diarahkan kepada umat Kristen yang sedang beribadah di Gereja Katolik Santo Yohanes dan Gereja Kristus di Youhanabad ini adalah sebuah tindakan brutal yang semakin mengganggu perdamaian dunia. Aksi brutal ini telah menambah deretan panjang serangan kelompok garis keras terhadap umat Kristen di Pakistan.

PGI sungguh-sungguh menyesalkan dan mengecam tindakan ini, karena ini merupakan tindakan yang tidak bermoral dalam peradaban manusia zaman ini.

Atas situasi dan kondisi ini, PGI menyerukan beberapa hal berikut:

  • Kepada gereja-gereja di Pakistan untuk tetap tabah dan berdoa bagi mereka yang melakukan tindakan tidak manusiawi itu. Kami mendoakan saudara-saudara yang menjadi korban dari serangan anti kemanusiaan ini. Kita tahu bahwa pembalasan bukanlah hak kita.
  • Kami mendorong gereja-gereja di Indonesia untuk menunjukkan solidaritas bagi Pakistan dan mendukung upaya pemerintah Pakistan dalam menangani masalah terorisme.
  • Kami terus mendukung upaya-upaya gereja dan pemerintah sambil terus mengingatkan kepada gereja-gereja di Pakistan untuk mengantisipasi upaya kelompok garis keras untuk melemahkan keamanan dan pemerintahan Pakistan sebagai pintumasuk bagi aksi brutal yang lebih besar lagi.
  • Pada minggu sengsara Kristus ini, kami tetap berdoa tragedi kemanusiaan di Pakistan dan diberbagai belahan dunia dan menyatakan solidaritas untuk para korban sambil medengungkan kembali pesan rasul Paulus, “Janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan”.

Biarlah gereja-gereja terus mengupayakan perdamaian, sebagai sebuah panggilan profetis gereja-gereja, sambil terus melangkah melewati jalan via dolorosa seperti yang telah Kristus lewati. Kiranya Tuhan menolong kita.

Pdt. Henrek Lokra (Biro Litkom PGI)