SALATIGA, PGI.OR.ID – The United Evangelical Mission (UEM) mengadakan Pertemuan Rektor/Ketua Perguruan Tinggi Teologia, Ketua Sinode dan Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Gereja Anggota UEM Asia di Indonesia yang berlangsung di Salatiga, Jawa Tengah dari tanggal 27 hingga29 Oktober 2015.
Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) terlibat dalam kegiatan ini, dengan kehadiran Sekretaris Eksekutif Bidang Keesaan dan Pembaruan Gereja (KPG-PGI) Pendeta Sri Yuliana.
Menurut Pendeta Sri Yuliana, PGI mendukung dibangunnya kerjasama antar Lembaga Pendidikan Kristen dan juga perlu membenahi jejaring antar sekolah-sekolah unggulan dengan sekolah-sekolah yang ada di daerah agar semua aras dapat saling berbagi, membangun dan menguatkan.
Dalam kesempatan pertemuan tersebut, Jusup Sukatendel dari Majelis Pendidikan Kristen (MPK) mengemukakan bahwa gereja-gereja yang memiliki Lembaga Pendidikan Kristen harus terus membangun komunikasi dengan sekolah-sekolah. Dari hasil maping yang dilakukan oleh MPK, ditemukan kenyataan bahwa hubungan antara pengurus Yayasan dengan Kepala Sekolah kurang harmonis, oleh karenanya diperlukan kegiatan-kegiatan yang dapat menyatukan semua unsur tersebut.
Mewakili Perhimpunan Sekolah-sekolah Teologi di Indonesia (PERSETIA), Pdt. Yusak Sulaiman mengemukakan Yayasan Pendidikan Kristen dan STT perlu meningkatkan kualitas lembaganya, bukan sekedar mengejar ranking akreditasi. Penting juga meningkatkan kualitas para guru dan dosen, jangan asal merekrut dosen yang gelarnya didapat dari Sekolah abal-abal.
Pertemuan anggota UEM ini diselenggarakan dengan tujuan mengidentifikasi kebutuhan, berbagi informasi, mengembangkan kemitraan dan merumuskan bentuk-bentuk program kerjasama, jejaring dan kemitraan diantara lembaga pendidikan dasar dan menengah serta perguruan tinggi teologia.
Peserta pertemuan terdiri dari unsur-unsur: Ketua Sinode dan Ketua Pengurus Lembaga Pendidikan Gereja-gereja Anggota UEM di Indonesia, Ketua STT dan Rektor, PERSETIA, MPK Indonesia dan PGI.