PGI: Gereja Perlu Mendorong Umat Gunakan Hak Politik

Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) selama lima tahun ini mengajak umat Kristen aktif dalam seluruh pesta pemilihan umum baik di tingkat nasional hingga ke daerah.

Hal ini dikemukakan Wakil Sekretaris Umum (Wasekum PGI), Pdt. Liesje T. Makisanti, S.Th, M.Si saat memaparkan laporan pertanggung jawaban Majelis Pekerja Harian (MPH PGI) pada Sidang Raya XVI PGI (SR XVI PGI) yang berlangsung di Sekolah Tinggi Teologia Banua Niha Keriso Protestan (BNKP), Gunungsitoli, Kepulauan Nias, Rabu (12/11) malam.

“PGI melihat pentingnya gereja untuk mendorong warganya berpartisipasi dalam pemilu (pemilihan umum),” kata Liesje.

Liesje mengemukakan alasan tersebut karena PGI melihat pemilu bukan hanya merupakan hak, tetapi kewajiban warga negara. “PGI saat pemilihan umum legislatif lalu menerbitkan buklet yang berisikan pesan pastoral PGI terkait pemilu 2014, yang diharapakan dapat menolong banyak warga gereja berpartisipasi dalam Pemilu yang sehat dan bersih,” Liesje melanjutkan.

PGI dalam kesempatan yang sama menyampaikan penghargaan yang tulus kepada pimpinan empat sinode yakni Sinode Banua Niha Keriso Protestan (BNKP), Sinode Gereja Angowuola Mahsehi Indonesia Nias (AMIN), Sinode Orahu Niha Keriso Protestan (ONKP) dan Sinode Angowuola Fa Awosa Kho Yesus yang bersedia menjadi tuan rumah yang baik.

Menjelang pemilihan presiden (pilpres) yang berlangsung pada Rabu, 9 Juli 2014, PGI meluncurkan Pesan Pastoral berisi ajakan kepada bangsa Indonesia tentang pentingnya memilih nakhoda bangsa ini untuk lima tahun ke depan.

PGI melalui pesan pastoralnya mendorong umat Kristen untuk menggunakan hak pilih sebagai bentuk tanggung jawab iman percayanya. “Dengan memilih, Anda bisa menentukan orang yang tepat untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden,” demikian pengantar Pesan Pastoral PGI untuk Pilpres 2014.

Liesje memaparkan hal ini lagi sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban apa saja yang telah dikerjakan MPH PGI dalam berbagai bidang pelayanan.

Dalam kaitannya dengan politik, terutama menjelang pemilihan presiden lalu, PGI pernah menggelar debat politik yang mewakili pasangan calon presiden dan wakilnya, kala itu PGI menggelar debat tersebut pada Senin (2/6) di Sekolah Tinggi Teologia (STT) Jakarta dan menghadirkan Hashim Djojohadikusumo dan Luhut Binsar Pandjaitan sebagai juru bicara masing-masing calon pasangan presiden dan wakil.

“Diskusi Gereja dan Politik menjelang Pemilu 2014 dalam rangka mempersiapkan warga gereja menyambut pemilu, juga dikembangkan oleh bidang Diakonia,” Liesje mengakhiri penjelasannya.(satuharapan.com)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*