JAKARTA,PGI.OR.ID-PGI bersama mitra yang tergabung dalam Jaringan Komunitas Kristen Tangguh Bencana Indonesia PGI (JAKOMKRIS TBI-PGI) memberikan bantuan air bersih bagi pengungsi di Desa Tipo dan Desa Watusampu, serta menyediakan dukungan psikososial bagi 33 anak di Desa Jono Oge. Aksi ini merupakan upaya yang terus dilakukan oleh Jakomkris TBI-PGI dalam rangka meringankan penderitaan masyarakat Palu, Donggala, dan Sigi yang terkena bencana gempa dan tsunami.
Selain itu, menyediakan layanan medis di Marowala sesuai permintaan penduduk setempat, melakukan asesmen di Desa Sibalaya, menyediakan layanan di Gereja Bala Keselamatan Korp 1 Jono Oge, dapur umum dibuka di Jono Oge bersebelahan dengan gereja, menyiapkan 5 tenda pleton, melaksanakan asesmen kebutuhan di Pos 2 pengungsian Jono Oge dan pos utama di Desa Petobo, menempatkan tim medis (1 dokter dan 2 perawat), serta menyediakan layanan mobil clinic di Desa Tandau (Kab. Sigi). Satu mobil sewa dikerahkan untuk layanan ini.
Juga menyediakan layanan mobil clinik di Desa Tandau (Kab. Sigi), dan 2 perawat Pelkesi diperbantukan di RS. Samaritan untuk membantu dalam penyediaan obat-obatan.
Kurangnya air, sanitasi, BBM, logistik karena tidak semua toko dan pasar sudah buka, banyak orang masih tinggal di pengungsian dan merasa trauma, banyak staf tidak bisa bekerja karena diantaranya juga adalah korban, dan titik pengungsian tersebar yang menyulitkan untuk memperoleh data, menurut Jakomkris TBI-PGI masih merupakan hambatan yang ditemui di Palu, Donggala, dan Sigi. Termasuk jaringan kominukasi yang belum beroperasi dengan baik, listrik meski sudah baik di beberapa titik, serta kurangnya transportasi untuk mengirimkan logistik.
Menurut data BNPB per 5 Oktober 2018, tercatat 1.944 orang meninggal dunia (Prov. Sulawesi Tengah: Palu, Donggala, Sigi, Parigi Moutong, dan Prov. Sulawesi Barat: Pasang Kayu), 2549 luka berat, 8.130 luka ringan, 835 hilang, 74.444 pengungsi yang tersebar di 147 titik. 66.238 rumah rusak dan 2.736 sekolah (data dari Kemendikbud) rusak. Orang yang dievakuasi ke luar dari Sulawesi Tengah adalah 8.065 melalui darat, udara dan laut. (markus saragih)
Be the first to comment