PGI Bekerja Sama dengan Kementerian Kesehatan untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Sumba

Foto Bersama dengan Para Fasilitator Kesehatan

JAKARTA,PGI.OR.ID – Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mempromosikan gizi seimbang serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Indonesia Sehat dari Kemenkes RI dalam rangka peningkatan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.

Selain itu, upaya ini juga dilakukan pemerintah untuk mengoptimalkan bonus demografi Indonesia. Sebagaimana diketahui, pada 2020 s.d. 2030, Indonesia akan menerima bonus demografi, yakni jumlah penduduk usia produktif (15 s.d. 64 tahun) mencapai 70%. Sementara usia non-produktif, di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun, hanya berjumlah 30%. Hal ini tentunya akan berkontribusi besar bagi laju pembangunan bangsa. Namun, pada titik ini, persoalan kualitas kesehatan penduduk menjadi tantangan bersama masyarakat Indonesia.

Dari kerja sama ini, PGI telah menerbitkan 2 media sosialisasi, yakni buku saku dan lembar balik “Isi Piringku dan PHBS.” Tak hanya itu, tim PGI dan Kemenkes RI terjun langsung ke kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) yang masih bergumul dengan persoalan gizi tidak seimbang, stunting (kekerdilan) dan beberapa penyakit akibat perilaku yang belum bersih dan sehat. Kegiatan ini berlangsung pada 22 s.d. 25 Oktober 2018 di mana sosialisasi dan orientasi dilakukan kepada pelayan gereja, yakni para pendeta, pengurus/majelis gereja, guru Injil, vikaris, guru sekolah, dan tenaga medis yang merupakan anggota jemaat dari beberapa gereja di SBD. Bekerja sama dengan Sinode Gereja Kristen Sumba (GKS), kegiatan ini dilaksanakan di salah satu jemaat GKS, yakni Jemaat Tambolaka.

Pada hari pertama, tim PGI dan Kemenkes RI – terdiri dari  Bapak Arie Moningka, Ibu Herawati, Pdt. Jimmy Sormin dan Pdt. Ratna Lesawengan – melakukan audiensi dengan pemerintah kabupaten SBD. Sekretaris Daerah (Sekda) SBD, mewakili bapak Bupati SBD yang sedang bertugas di luar kota, menyambut hangat kehadiran tim ini di kantornya dan merespons positif kerja sama pemerintah dan gereja.

Dengan lugasnya, Sekda menyampaikan realitas kesehatan penduduk SBD yang memang membutuhkan perhatian serius. Menurut Sekda, melibatkan gereja dan pelayannya untuk mendorong prilaku hidup sehat dan bergizi merupakan hal yang baik dan efektif. Ia juga berharap agar kegiatan ini dapat berkelanjutan dan melibatkan banyak pihak.

Sementara itu, dalam kegiatan orientasi yang dilakukan pada hari kedua, tim telah menyeleksi 26 orang pelayan gereja yang akan menjadi fasilitator promosi kesehatan di SBD, terkait dengan media sosialisasi “Isi Piringku dan PHBS”. Mereka tidak hanya berasal dari GKS, tetapi juga dari beberapa denominasi gereja lain di SBD. Orientasi yang berlangsung selama 2 hari ini telah membekali para fasilitator dengan keterampilan berkomunikasi, penggunaan media sosialisasi, serta hal-hal prinsip yang harus dimiliki oleh seorang fasilitator untuk isu gizi seimbang dan PHBS.

Paska kegiatan orientasi, setiap fasilitator bertanggung jawab untuk melakukan sosialisasi “Isi Piringku dan PHBS” sebanyak 2 kali di komunitas/jemaatnya. Dengan dana stimulan yang diberikan, diharapkan dapat terlaksana 52 kali kegiatan sosialisasi yang membawa dampak perubahan kualitas kesehatan di masyarakat SBD. Pada minggu ke-3, November 2018, seluruh kegiatan sosialisasi ini akan selesai, dan para fasilitator akan dikumpulkan kembali untuk evaluasi kegiatan dan penyusunan laporan bersama. (Jimmy Sormin)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*