SWITZERLAND,PGI.OR.ID-Dewan Gereja-Gereja seDunia (WCC) dalam pesan Natal 2018, mengutip Matius 2:13 “….Bangkit, bawa anak dan ibunya, dan larilah … ” mengungkapkan, saat Natal mendekat, kita mengagumi tindakan tunggal yang dengannya Allah telah menghiasi dan meningkatkan kondisi manusia kita.
Ini terjadi karena Tuhan berbagi kerentanan kehidupan manusia di dunia ini. Anak yang berharga ini rentan dalam segala hal. Ia dilahirkan dari keluarga miskin yang terperangkap dalam situasi berbahaya di dunia yang berbahaya. Kerajaan yang kejam tampak di sekitarnya, sementara seorang raja yang cemburu mencari hidupnya, mendorong keluarganya untuk melarikan diri bersamanya ke pengasingan, keluarga pengungsi, hidup dalam ketakutan. Nyawanya dijamin oleh mereka yang memiliki sedikit sumber daya tetapi kasih yang besar dan perhatian terhadap panggilan Tuhan untuk merawatnya.
Ketika kami mendekati Bethlehem dan tanah di sekitarnya hari ini, kami melihat banyak pengungsi dan kamp pengungsi. Mereka diterima dan dibantu dalam banyak cara, tetapi banyak yang menderita. Kami juga menemukan dinding yang mengintimidasi. Wilayah kelahiran Yesus berderak dengan konfrontasi dan kekerasan setiap hari, dan pengungsi masih menunggu penyelesaian yang aman dan aman. Dan di seluruh dunia, kemiskinan dan kekerasan telah mendorong sekitar 60 juta orang pergi dari rumah mereka dalam pencarian keamanan, martabat, dan kesejahteraan yang tak berakar dan putus asa. Di kamp pengungsi dan pusat penahanan, di jalan yang tidak dikenal atau laut yang bergolak. Mereka mempertaruhkan hidup mereka dengan harapan menyelamatkan mereka, namun seringkali mereka dipenuhi dengan kecurigaan, permusuhan, atau bahkan rasisme atau eksploitasi. Mereka menghadapi bentuk populisme yang merawat sebagian orang, bukan untuk semua orang.
Bagaimana mungkin martabat dan nilai kemanusiaan mereka, yang begitu tersegel dalam kelahiran Yesus, dijunjung dan diyakini?
Dengan Inkarnasi kita tahu tidak ada orang asing bagi Tuhan. Kabar gembira tentang Tuhan menjadi manusia telah mengangkat prospek manusia, menempa kita menjadi satu umat manusia, yang dikasihi Allah dan terikat dalam solidaritas untuk bekerja demi keadilan dan perdamaian, untuk melindungi yang rentan, untuk menyembuhkan yang terluka, dan untuk menawarkan perlindungan bagi para pengungsi.
Semoga keajaiban dan kegembiraan dari pesan Natal mengilhami harapan di dalam hati kita, cinta dalam perbuatan kita, dan solidaritas yang lalai dengan semua umat manusia!
Pewarta: news@wcc-coe.org
Be the first to comment