PGI – Jakarta. Bidang Marturia PGI bersama Christian Solidarity Worldwide (CSW) selama tujuh hari berturut-turut (23/2-2/3), menggelar Burma/Myanmar-Indonesia Interfaith Exchange Porgram (Pertukaran Program Lintas Agama Burma/Myanmar-Indonesia) di Wisma PGI, Jl. Teuku Umar, Jakarta Pusat.
Kegiatan tersebut mengangkat tema Promoting and Protecting Freedom of Religion or Belief and Counter Religious Intolerance (Mempromosikan dan Melindungi Kebebasan Beragama atau Keyakinan dan Mengatasi Intoleransi Agama).
Sekretaris Eksekutif Bidang Marturia PGI, Pdt. Favor Bancin, mengungkapkan, program ini dilatarbelakangi ada kesamaan pergumulan yang dimiliki antara Indonesia dengan Myanmar seperti isu agama yang terkait dengan perpolitikan, pemerintah yang tidak mampu merespons isu agama, dan munculnya perundang-undangan bernuansa agama yang mempersulit adanya kebebasan beragama. “Walaupun mungkin konteksnya agak berbeda karena Myanmar baru saja mengalami masa transisi demokrasi, sementara Indonesia sudah mengalami beberapa tahun, “ujarnya.
Melalui sharing ini Favor berharap, adanya masukan atau solusi yang dapat dilakukan dalam menyikapi persoalan kebebasan beragama baik di Myanmar maupun Indonesia. Dalam rangkaian kegiatan ini rencananya akan dilakukan kunjungan ke sejumlah lembaga seperti Litbang Depag, FKUB DKI, Wahid Institute, pesantren, komunitas Budha, komunitas Filadelfia dan Ahmadiyah untuk melakukan diskusi, termasuk pertemuan dengan mantan ketua FPI di Bandung. Selain dari Indonesia, kegiatan ini juga menghadirkan nara sumber dari Myanmar. (ms)