Pernyataan Sikap Pengurus Pusat GMKI Terkait Proses Pilkada 2017

JAKARTA,PGI.OR.ID-Proses Pilkada 2017 terkhusus Pilkada DKI Jakarta yang selama ini menjadi pusat perhatian seluruh rakyat Indonesia bahkan dunia internasional sudah mendekati hasil akhir. Kita harus gembira karena pilkada sudah selesai tanpa hal-hal yang tidak berkenan atau merugikan kepentingan umum.

Demikian Pernyataan Sikap Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) terkait pelaksanaan Pilkada 2017 yang ditandatangani oleh Sahat Martin Philip Sinurat (Ketua Umum) dan Alan Christian Singkali (Sekretaris Umum).

Dalam pernyataannya itu ditegaskan, persatuan yang sempat terbelah karena perbedaan pendapat yang meruncing tajam, harus kembali dirajut dengan kesadaran bersama. Para tetangga yang berbeda pilihan harus kembali berangkulan dengan semangat gotong royong. Para pegawai kembali bekerja ke kantor, nelayan pergi melaut, petani kembali ke sawah, para orangtua kembali berjualan di pasar, warung, dan toko, setiap orang kembali melakukan aktivitas sehari-hari, tanpa harus curiga ataupun kecewa dengan hasil pilkada. Kita harus kembali merajut persatuan dan keberagaman kita dengan semangat Pancasila.

“Sekarang kita mempercayakan proses akhir semua pilkada di berbagai daerah kepada KPU, Bawaslu, Mahkamah Konstitusi, dan pihak-pihak terkait lainnya. Setiap lembaga yang bertugas harus menyelesaikan proses pilkada dengan jujur tanpa ada manipulasi dan main mata. Rakyat serta berbagai organisasi dan lembaga masyarakat harus tetap mengawasi proses yang berlangsung agar tetap berjalan dengan jujur, adil, dan jauh dari kecurangan,” demikian pernyataan tersebut.

Secara khusus, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, GMKI menegaskan, yang terpilih harus menjadi pemimpin dari semua rakyat Jakarta, bukan hanya pendukungnya saja. Tidak ada rakyat yang dinomorsatukan atau dinomorduakan.

Jakarta adalah ibukota Indonesia yang dihuni penduduk yang beragam suku, agama, ras, dan golongan. Jakarta adalah wajah Indonesia, bagaimana Indonesia mengelola keberagaman dan perbedaan. Maka berbagai isu miring dan konflik SARA yang menghangat selama proses pilkada harus dapat diselesaikan oleh kepala daerah terpilih dengan menempatkan Pancasila dan UUD 1945 di atas semua golongan.

Melalui pernyataan sikap ini, GMKI juga menegaskan posisi, bahwa GMKI bersama berbagai organisasi lainnya akan selalu menjadi garda terdepan dalam mengawal keutuhan dan persatuan bangsa yang berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Kita harus selalu mengingat konsensus bersama, bahwa Indonesia dibangun oleh semua suku, agama, ras, dan golongan. Konsensus ini harus selalu kita jaga agar negara Pancasila ini dapat berumur panjang hingga ratusan bahkan ribuan tahun ke depan.