Pernyataan PGI tentang Peledakan Bom di Vihara Ekayana Buddhist Centre

 

  1. Kalau melihat bahwa itu dilakukan di momentum 10 Tahun bom J.W. Marriot, maka kami menilai bahwa hal itu memang sudah direncanakan. Hai tersebut agaknya dimaksudkan untuk memelihara trauma ketakutan rakyat Indonesia terhadap bom. Dalam konteks ini, maka pelaku peledakan ini adalah teroris yg masih berkeliaran bebas di negara ini. Karena itu, maka PGI mengutuk pelaku peledakan bom tersebut. 
  2. Pelaku peledakan bom ini juga tidak menghormati umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa dan akan merayakan Idul Fitri beberapa hari lagi. Karena itu, kami berharap agar umat Muslim tetap tenang dalam menjalankan ibadah puasa. Jangan terprovokasi dan menganggap bahwa peledakan bom ini sebagai upaya untuk mengganggu ketenangan umat Muslim dalam menjalankan ibadah puasa.
  3. PGI meminta agak pihak pemerintahan SBY dan seluruh jajaran yang terkait untuk mengusut tuntas pelaku peledakan bom tersebut. Memang perlu dipikirkan upaya lain dalam konteks membasmi praktek terorisme yang sekarang marak terjadi. Cara-cara yang selama ini dilakukan terasa belum cukup. Mungkin peran Kementrian Agama dalam rangka mendorong pengajaran agama yang benar di masyarakat perlu ditingkatkan. 
  4. PGI menyatakan solidaritas terhadap korban dan umat Budha secara umum yang menjadi korban ledakan bom ini. Kami berharap agar umat Budha tetap tenang dalam menjalankan ibadah di rumah ibadahnya. Kami berdoa agar para korban segera bisa pulih dari trauma psikologi dan sembuh dari cedera fisik yang dialami. 

Demikian pernyataan dan sikap PGI!

Jeirry Sumampow
Sekretaris Eksekutif Bidang Diakonia PGI