Pernyataan Komite Eksekutif WCC Mengenai Keadilan Iklim

Saat pertemuan komite eksekutif WCC di China

CHINA,PGI.OR.ID-Saat pertemuan di Nanjing dan Shanghai, China, dari 17-23 November 2016, Komite Eksekutif Dewan Gereja Dunia (WCC) mengeluarkan pernyataan resmi mengenai keadilan iklim yang menegaskan kembali kekhawatiran mendesak gereja-gereja dalam kaitannya dengan perubahan iklim, dan meminta seluruh negara untuk memenuhi komitmen dari Perjanjian Paris.

Perjanjian Paris, diadaptasi di Konverensi Perubahan Iklim PBB di Paris pada Desember 2015, perjanjian yang telah berlaku setelah proses ratifikasi yang cepat dimana China dan Amerika Serikat juga bergabung. Perjanjian Paris mengikat setiap negara untuk menjaga kenaikan tempratur dunia hingga di bawah 2° Celsius, membuat setiap usaha untuk membatasi kenaikan hingga batas minimum 1.5°.

Komite Eksekutif WCC mengakui dan menerima contoh tawaran yang ditawarkan pemerintah China dalam ratifikasi Perjanjian Paris, dan “dalam memimpin dunia untuk melakukan investasi di pengembangan energi terbarukan.” Pernyataan itu mendorong Pemerintah China untuk “menunjukkan lebih lanjut kepemimpinan dunia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca sejalan dengan komitmen Perjanjian Paris.”

Pernyataan tersebut juga menegaskan kembali pentingnya melanjutkan advokasi ekumenis dan tindakan untuk keadilan iklim dalam rangka ziarah keadilan dan kedamaian, serta mengintensifkan kerjasama antar iman untuk pelaksanaan Perjanjian Paris.

Komite Eksekutif WCC: “memanggil secara khusus terutama negara industri kaya untuk meningkatkan dukungan (termasuk dengan transfer teknologi) dan memenuhi komitmen untuk memobilisasi 100 Milyar Dolar AS per tahun untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dari 2020.”

Pernyataan tersebut juga mengungkapkan keprihatinan atas janji presiden AS terpilih Donal Trump untuk menarik diri dari Perjanjian Paris. Dan meminta pemerintah AS untuk menjaga dan memenuhi komitmen yang terkandung dalam ratifikasi Perjanjian Paris.

Pernyataan ini mencatat bahwa perubahan iklim memiliki konsekuensi yang merugikan pada dasar-dasar kebutuhan manusia, antara lain makanan dan air. Pernyataan Komite Eksekutif WCC juga disambut dan mendorong kampanye WCC’s Ecumenical Water Network dan WCC-Ecumenical Advocacy Alliance Food for Life. (Jonathan Simatupang. Sumber: www.oikoumene.org)