KUPANG, PGI.OR.ID – Pengurus Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Timur (PGIW NTT) bertemu dengan Ketua Umum PGI Pdt.Gomar Gultom di kediaman Pdt. Merry Kolimon Ketua Umum Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan juga Ketua PGIW NTT pada Senin (19/4).
Pertemuan tersebur di antaranya membahas sejumlah gereja-gereja di kawasan NTT yang berdampak Siklon Seroja yang terjadi pada Minggu – Senin (4-5/4) lalu.
Sekretaris PGIW NTT Pdt. Kirianus Bole menjelaskan, mengucapkan terima kasih atas kunjungannya dan pihaknya berkoordinasi dengan Ketua Sinode GMIT yang juga Ketua PGIW NTT untuk mendata korban bencana sekaligus langkah-langkah koordinasi yang dilakukan.
”Ini kunjungan pertama pimpinan gereja aras nasional untuk berkunjung ke NTT khususnya Sabu dan kami ucapkan terima kasih,” ucapnya.
Sekum Pdt.Kirianus menambahkan ada banyak gereja-gereja yang berdampak. “Khusus GBI ada 50 gereja2 yang rusak dan juga mengirimkan bantuan beras ke Alor, Flores dan lainnya. dan kehadiran pak ketum adalah sentuhan Tuhan bagi kami yang berdampak,” tambahnya.
Pdt.Gomar menyampaikan bahwa kunjungannya ke NTT adalah mewakili gereja-gereja di Indonesia untuk memberi kekuatan dan penghiburan bagi gereja yang terdampak bencana.
“Apa yang terjadi di NTT juga dirasakan gereja-gereja di Indonesia, kita semua menderita bagi NTT sehingga semua gereja peduli. Dari PGI sudah sejak awal ingin mengunjungi NTT namun baru beberapa hari bisa berkunjung. Tentu saja yang berdampak adalah sinode GMIT. Bukan berarti kunjungan ini hanya utk GMIT tapi untuk semua gereja yang ada di NTT,” kata Pdt. Gomar.
Belajar dari bencana-bencana lalu, koordinasi penanganan bencana amat penting sehingga bantuan dan perhatian juga juga diberikan secara baik.
Pdt. Gomar juga menjelaskan hasil kunjungannya ke Kota dan Kabupaten Kupang, Rote, Raijua dan Sabu. Sambil menyampaikan pola-pola pendekatan yang harus dilakukan ketika bencana dengan kondisi Indonesia yang terdiri dari beberapa pulau.
”Kita perlu kapal-kapal yang bisa menyambung antar pulau sehingga Pulau Raijua yang pelabuhannya masih tertutup bisa terjangkau, ini salah satu hal yang perlu dipikirkan untuk wilayah-wilayah lainnya di Indonesia yang terdiri dari banyak pulau,” ujarnya.
Pdt. Merry juga menyampaikan apresiasinya terhadap kunjungan yang dilakukan oleh Ketum PGI.
Pertemuan tersebut amat singkat karena Ketum PGI akan melanjutkan kunjungan pastoralnya ke Kabupaten Sumba.
Pewarta : Phil Artha