PGI.OR.ID – Sekretaris Jendral Dewan Gereja Dunia (DGD/World Council of Churches-WCC), Pendeta Dr Olav Fykse Tveit menyampaikan ungkapan belasungkawa atas berpulangnya Tony Waworuntu, dan menyebut Tony Waworuntu telah memberikan teladan kepemimpinan dan semangat untuk keadilan. Demikian pernyataan Pendeta Dr Olav Tveit, yang termuat dalam website DGD, Kamis (27/8).
Dalam suratnya, Pendeta Dr Olav Tveit menuliskan kesedihan hatinya yang mendalam, atas nama Dewan Gereja Dunia menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya Tony Waworuntu. Dalam pengharapan iman, Pendeta Olav menuliskan rasa belarasanya untuk merayakan kehidupan teladan dan pelayanannya.
Tony Waworuntu telah menjadi rekan, pemimpin, pendamping dan teman untuk banyak orang dalam gerakan ekumenis global, di daerah asal ataupun di negara Indonesia. DGD sangat beruntung atas kepemimpinan Tony dan pelayanan di berbagai peran yang dilakukannya, terutama sebagai anggota Komisi dari Gereja Urusan Internasional (1999-2006) dan terakhir sebagai anggota Komite Sentral WCC sejak Majelis 10 dalam penyelenggaran Sidang Raya yang berlangsung di Busan pada Tahun 2013.
Karir panjang dan terhormat Tony Waworuntu mencakup peran utama dalam banyak konteks gereja dan oikoumene lainnya, termasuk Gerakan Mahasiswa Kristen di Indonesia (GMKI), Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB), Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), dan khususnya di Konferensi Kristen Asia (CCA) – sebagai Sekretaris Eksekutif untuk Keadilan, Hubungan Internasional dan Pembangunan (2000-2008) – serta melayani bangsa Indonesia sebagai anggota DPR.
Pendeta Olav dalam suratnya menekankan Tony Waworuntu, adalah salah satu dari pribadi yang selalu bersemangat dalam pelayanan keadilan, perdamaian dan hak asasi manusia; kebebasan beragama dan hak-hak orang miskin serta kaum minoritas yang teraniaya. Tony Waworuntu bahkan menawarkan berbagai tindakan sebagai contoh global dan menjadi telah hadiah yang berharga untuk gerakan oikumenis yang lebih luas.
“Meskipun Tony Waworuntu, tidak lagi bersama kita, semangat dan kesaksiannya terus mendorong kita pada ziarah kami keadilan dan perdamaian,” demikian tulis Pendeta Olav.
Mengutip ayat alkitab dari Yohanes 17: 3, “Inilah hidup yang kekal, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus,” Pendeta Olav meyakinkan penghiburan dalam perkabungan ini dan akan kehidupan dan kebangkitan Kristus Tuhan. (oikoumene.org).