Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, meminta seluruh tokoh agama di wilayah setempat tetap menjaga suasana kondusif di tengah agenda Pemilu Presiden 2014.
“Jelang pemungutan suara Pilpres pada 9 Juli mendatang, kita pelihara suasana aman, tertib, dan damai sehingga tercipta Pilpres yang jujur dan berkualitas,” kata Asisten Daerah I Kota Bekasi Jumhana Lutfhi di Bekasi, Senin.
Imbauan tersebut disampaikannya dalam agenda Forum Group Discussion (FGD) para pemuka agama dengan Pemerintah Kota Bekasi tahun 2014 yang digagas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik di Hotel Horison Bekasi.
Kegiatan tersebut dihadiri 100 orang peserta yang terdiri dari pemuka agama, pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), organisasi masyarakat, aparat kecamatan, dan instansi terkait.
Jumhana juga berpesan agar pemuka agama terus memperkuat dasar-dasar kerukunan internal dan antarumat beragama.
“Mari kita membangun harmoni sosial dan persatuan nasional dalam bentuk upaya mendorong dan mengarahan seluruh umat beragama untuk hidup rukun dalam bingkai teologi dan implementasi untuk menciptakan kebersamaan dan sikap toleransi,” katanya.
Menurut dia, penyelenggaraan kampanye Pilpres tidak lepas dari pengaruh kampanye hitam yang berpotensi mengadu domba masyarakat melalui berbagai cara, termasuk isu agama.
“Ciptakan suasana kehidupan bernegara yang kondusif dalam rangka memantapkan pendalaman dan penghayatan agama serta pengamalan agama yang mendukung kerukunan hidup beragama,” katanya.
Menurutnya, pemuka agama memiliki peran strategis dalam menjaga kerukunan di Kota Bekasi karena memiliki akses yang dekat dengan masyarakat.
Melalui kegiatan tersebut dirinya berharap akan munculnya langkah-langkah strategis dalam memantapkan kerukunan hidup beragama.
“Kita berharap kegiatan ini bisa bermuara pada penyelenggaraan Pemilu yang kondusif, begitu pula dengan masyarakatnya,” katanya. (sinarharapan.com)
Be the first to comment