Pemuda Sebagai Aktor Rumah Tangga Allah

BEKASI, PGI.OR.ID – Sesuai dengan tema Sidang Raya Christian Conference of Asia (CCA) yaitu Living Together in the Household of God, diharapkan para pemuda terpanggil untuk menjadi aktor atau pihak yang ikut menata rumah tangga Allah itu, dan tidak memikirkan dirinya sendiri.

Pendeta Retno Ngapon Niman, SSi, Presidium CCA untuk Pemuda, menyampaikan hal tersebut di sela-sela pembukaan Pre-Assembly Youth Forum (Forum Pemuda Pra Sidang Raya CCA), di Gereja Kristen Pasundan (GKP) Kampung Sawah, Bekasi, Senin (18/5).

Youth1
Pendeta Retno Ngapon

“Anak muda sekarang kan lagi suka selfie ya, jadi semua ke diri sendiri. Tetapi justru dalam rumah tangga Allah pemuda juga didorong untuk punya keterlibatan, bukan sebagai pihak ketiga yang kerap tidak diperhitungkan, direndahkan, dan bahkan tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Apapun minat, peran, dan pekerjaannya, perhatian pemuda itu semuanya adalah untuk menopang rumah tangga Allah,” tandasnya.

Melalui ajang Sidang Raya CCA ini, menurut Retno kehadiran para pemuda sama dengan yang lainnya. Mereka memiliki suara dan kesempatan yang sama, serta peran-peran yang strategis, dan menempatkan pemuda sebagai sosok yang enerjik.

Dijelaskan pendeta dari GKP Rehoboth ini, kegiatan Forum Pemuda memiliki dua makna. Pertama, sebagai ajang bertemunya para pemuda utusan gereja dari berbagai negara untuk memupuk kebersamaan, dan mempersiapkan mereka menjadi pemimpin di masa depan. Kedua, memperkenalkan kepemimpinan CCA , dan kepemimpinan gereja-gereja di Asia yang selalu terbuka kepada anak-anak muda, bahkan melibatkan anak-anak muda dalam mengambil keputusan.

“Karena itu dalam acara ini juga ada sesi khusus untuk memperkenalkan AD/ART CCA, konstitusinya CCA, lalu memperkenalkan bagaimana perkembangan CCA mulai dari awal berdirinya hingga sekarang, sehingga mengalami pergantian kepemimpinan. Semuanya itu bertujuan untuk semakin mendekatkan CCA kepada gereja-gereja, kepada negara-negara dan kita semakin menunjukkan solidaritas,” jelas Retno.

Selain itu, salah satu isu menarik yang akan digumuli dalam forum ini yaitu bagaimana peran pemuda memahami geopolitik di Asia, dengan menghadirkan nara sumber Mathew George, dari Dewan Gereja Dunia (DGD) yang sudah banyak melakukan pendampingan juga kepada gereja-gereja di berbagai negara yang mengalami konflik.

“Kita melihat banyak misalnya konflik di beberapa negara, yang seolah-olah itu karena konflik agama, padahal ada sesuatu di belakangnya yaitu persoalan geopolitik yang lebih luas. Nah, kita ingin memberikan gambaran yang lebih luas kepada pemuda terkait persoalan ini, agar mereka menjadi lebih kritis, lebih luas pemikirannya. Sehingga pada saat kita mau beraksi aksi itu juga menjadi tepat,” katanya.

Kegiatan Forum Pemuda Forum Pemuda Pra Sidang Raya CCA yang akan berlangsung hingga Rabu (20/5), diikuti para pemuda utusan dari 35 negara antara lain Pakistan, Iran, Newzealand, Australia, Jepang, Korea, Taiwan, India, Indonesia, dan Nepal. Kemudian, peserta juga datang dari organisasi kepemudaan seperti GMKI, dan PERSETIA.
Panitia juga mengundang para pemuda dari gereja-gereja di sekitar Kampung Sawah, Pondok Melati, dan Jati Ranggon. Selama kegiatan seluruh peserta tinggal di rumah-rumah jemaat.

Saat pembukaan, tidak hanya peserta yang hadir, tetapi juga perwakilan dari pemerintah daerah setempat.