PGI – Jakarta. Gereja Kristen Pemancar Injil (GKPI) merupakan Sinode anggota PGI yang memiliki wilayah pelayanan di Kalimantan Timur dan Utara dengan kantor pusat pelayanannya berada di Tarakan Kalimantan Utara. Secara geografis wilayah pelayanan GKPI meliputi kota dan pedalaman.
Tahun 1996 adalah untuk pertama kali dilaksanakan kegiatan Perkemahan Pemuda GKPI secara sinodal. Dan biasanya kegiatan ini dihadiri hampir 1000an kaum muda GKPI. Sepanjang sejarah mereka melakukan perkemahan kegiatan yang dilakukan adalah ceramah dari Sinode, perlombaan olah raga (sepak takraw, Volly, dan sepak bola) dan kesenian (vocal group dan tarian).
Agak berbeda kali ini, pengurus pemuda sinode mengharapkan dalam perkemahan Pemuda GKPI tahun 2014 ini mengundang PGI untuk memberikan materi khusus dengan judul, “Kepemimpinan dan Strategi Kaderisasi”. Dengan demikian maka Sekretaris Eksekutif Depera PGI menghadiri kegiatan Perkemahan yang dilaksanakan mulai tanggal 19 Juni sampai dengan 22 Juni 2014 bertempat di Long Layu Kecamatan Krayan Selatan.
“Terpencil”
Long Layu merupakan kampung yang terpencil di kecamatan Krayan Selatan. Satu-satunya transportasi untuk mencapai Long Layu adalah pesawat terbang dengan jadwal penerbangan sedikit dan tidak pasti. Maskapai yang melayani penerbangan dari Malinau/Tarakan ke Long Layu dan kampung-kampung lainya di Krayan Selatan seperti Pa’Upan, Long Bawan, dll. adalah Susi Air dan Mission Aviation Fellowship (MAF).
Perkemahan Pemuda untuk pertama kali dihadiri oleh sedikit pemuda GKPI, dari daftar peserta yang panitia miliki untuk rute Malinau ke Long Layu dan Long Bawan ke Long Layu sejumlah 50 peserta, namun karena pihak MAF memiliki keterbatasan selama dua hari hanya mampu mengangkut 35 peserta. Inilah resiko yang panitia atau pemuda sinode hadapi dengan melaksanakan kegiatan di daerah terpencil dan hanya bergantung dengan transportasi udara, sehingga total peserta menjadi 100an saja dengan tambahan peserta dari Long Layu dan Pa’Upan.
Kampung Long Layu, yang merupakan Ibukota Kecamatan Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur yang berada di ketinggian 1000 hingga 1500an meter dari permukaan laut. Karena letaknya di kawasan perbukitan, udara di Krayan Selatan sejuk dan dingin di malam hari.
Kepemimpinan Pemuda Sebagai Agen Perubahan
Dalam pemaparan kepada peserta perkemahan disampaikan bahwa dalam segala kehidupan yang kita jalani perlu ada kesadaran sebagai pemimpin adalah anugerah dari Tuhan dan dalam segala hal seorang pemimpin haruslah dapat menyelesaikan segala hal yang dikerjakan maupun dilayani -tuntas. Untuk sampai pada tahapan pemimpin yang tuntas, ada tiga ciri pemimpin, pertama seorang pemimpin disyaratkan harus bersedia menerima perubahan, kedua bersedia untuk menghadapi kesulitan dan ketiga bersedia untuk bertanggungjawab.
Gereja adalah Organisasi Kader-Integritas Minim
Setiap jiwa yang terlahir dalam tradisi gereja akan berada pada ruang yang dinamakan kaderisasi alamiah. Seorang ketika masih kecil akan berada pada pelayanan Batita atau Sekolah Minggu, kemudian praremaja, remaja, pemuda, kaum dewasa, orang tua dan usia indah/senior member. Ruang –ruang pelayanan tersebut adalah jenjang yang di setiap masanya terdapat pemimpin maupun pengurus dalam pelayanan.
Menyorot pada kegelisahan banyak pemimpin gereja adalah bagaimana integritas kader muda gereja yang semakin berkurang. Terkhusus kepada kaum muda gereja di manapun disoroti bahwa identitas gerejanya semakin hilang, hal ini dibuktikan dengan semakin berkurangnya kaum muda hadir dalam peribadatan gereja atau dengan mudah mereka berpindah gereja hanya karena alasan bahwa gereja asalnya kurang dapat memenuhi selera beribadah atau ketinggalan jaman istilah lainnya.
Menjawab kegelisaan tersebut maka, kepada para peserta perkemahan dibuatlah diskusi mendalam dalam kelompok dengan pertanyaan-pertanyaan yang menukik pada upaya membangun identitas pemuda GKPI yang militan.
Lestarilah Bumi Krayan
Dalam berbagai kesempatan berdiskusi muncullah alasan mengapa memilih tempat yang sulit dijangkau. Pemuda sinode memiliki alasan mengapa memilih Krayan menjadi lokasi perkemahan pemuda, meski sebenarnya sudah berkali-kali direkomendasikan mejadi lokasi perkemahan. Erik sebagai sekretaris pemuda Sinode GKPI ingin mengajak kepada kaum muda GKPI bahwa saat ini sudah banyak hutan di Kalimantan Timur yang mengalami kehancuran karena kerakusan pejabat maupun pengusaha. Krayan adalah bukti nyata alam masih sangat terjaga menurut Erik hal ini mengandung pesan penting kepada pemuda GKPI yang ditempatkan Tuhan di alam yang penuh rahmat dan perlahan dan pasti menuju pada kehancuran.
Pada kesempatan pagi dan sore hari bersama Pdt Lusi Ketua Ressort Krayan dan Pdt Yohanes sebagai pendeta jemaat GKPI Long Layu dan Hermanto ketua panitia perkemahan, kami berjalan mengeliling hutan sekitar Long Layu untuk melihat lebih dekat kekayaan alam hutan Krayan. Banyak sekali buah-buahan yang tidak pernah dijumpai di Jakarta namun terdapat dihutan Krayan, itu saja baru pinggiran hutan, menuruk penjelasan ketiga teman tersebut di dalam hutan berlimpah sumber makanan baik buah-buahan maupun binatang yang lezat dan tidak akan pernah habis.
Pada kesempatan yang lain Pdt. Yulius Daud sebagai wakil ketua Sinode GKPI menceritakan bagaimana ia dan masyarakat Krayan mengusir investor yang datang ke Krayan yang memiliki tujuan hendak merusak alam Krayan karena terdapatnya batu bara maupun sumber lainnya. Ya Pdt Yulianus mengatakan alam hutan rimba adalah kekayaan Allah yang diberikan kepada masyarakan Krayan ibarah kulkas dan supermarket yang cuma-cuma Allah berikan dan perlu dijaga. Gereja GKPI akan berada di barisan terdepan bersama masyarakat dalam menjaga alam yang ada demi kelestarian lingkungan yang kini sangat sulit dipertahankan di Kalimantan secara keseluruhan, lestari bumi Krayan selamanya.
Penulis: Frenki Tampubolon (Sekretaris Eksekutif Departemen Pemuda dan Remaja PGI)
Be the first to comment