Pemuda Gereja amankan Idul Adha

Pemuda Gereja di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengamankan perayaan Idul Adha daerah itu guna menjaga kelancaran pembagian daging kurban bagi warga Kota Kupang.

“Pemuda Gereja sejak kemarin turut mengamankan perayaan Idul Adha,” Ketua Gerakan Pemuda Ansor NTT Abdul Muis kepada Tempo, Minggu, 5 Oktober 2014.

Pemuda Gereja Horeb, misalnya, mengamankan perayaan Idul Adha sejak takbiran semalam hingga pembagian hewan kurban bagi warga hari ini.

Menurut Muis, umat Kristen juga kebagian daging kurban pada perayaan Idul Adha. Pembagian kupon hewan kurban diberikan bagi warga tidak mampu dan janda. “Tidak hanya umat Islam, tapi kupon daging kurban juga dibagikan ke umat Kristen,” katanya.

Seperti di Masjid Baiturahman, Kota Kupang, daging empat ekor sapi dibagikan kepada seluruh warga Kota Kupang, termasuk umat Kristen. Pembagian ini dilakukan menggunakan kupon, sehingga merata dan tidak menimbulkan kericuhan saat pembagian daging kurban.

Muis menuturkan pembagian hewan kurban bagi umat Kristen ini merupakan salah satu bentuk kerukunan antaragama yang sudah terjalin selama ini di daerah tersebut. “Marilah kita jaga kerukunan antaragama yang sudah terjalin,” ujarnya.

Tidak hanya dibagi daging hewan kurban, kata dia, umat Kristen di Kupang terlibat dalam mengamankan perayaan Idul Adha dengan menjaga sejumlah masjid di wilayah Kota Kupang.

Umat Kristen sumbang hewan kurban

Wali Kota Kupang Jonas Salean dan wakilnya, Hermanus Man, serta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Kupang Yeskiel Loudoe yang notabene adalah umat Kristen memberikan sumbangan hewan kurban sapi di sejumlah masjid di Kota Kupang dalam perayaan Idul Adha.

Sapi sumbangan itu diserahkan ke tiga masjid di Kota Kupang, yakni Masjid Al-Muhajirin Oebufu, Masjid Darul Hijrah BTN, dan Masjid Nursaadah Fontein.

Bantuan hewan kurban itu diserahkan oleh masing-masing mereka saat perayaan Idul Adha, Minggu, 5 Oktober 2014. Dua masjid, yakni Masjid Al Muhajirin Oebufu dan Masjid Darul Hijrah BTN, diserahkan langsung oleh Jonas Salean.

Sedangkan untuk Masjid Nursaadah Fontein diserahkan oleh Hermansu Man dan Yeskiel Loudoe. “Ini merupakan bentuk solidaritas umat Kristen dan Pemerintah Kota Kupang dalam merayakan Idul Adha,” tutur Hermanus.

Di Gorontalo, warga non Muslim juga turut menyumbangkan hewan kurban saat Idul Adha di Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo.

“Ada seekor sapi dari warga non Muslim yang tinggal di Kota Gorontalo, setiap tahun dia biasa menyumbangkan seekor sapi untuk warga di sini,” ujar Ketua Takmirul Masjid An Nur Nikson Dijailank di Desa Ilohungayo, Minggu.

Meski warga setempat tidak mengenal secara langsung penyumbang ternak kurban itu, namun sumbangan sapi tersebut sudah dilakukan sejak lima tahun belakangan.

“Kami bahkan jarang bertemu dengannya, karena yang datang membawa sumbangan adalah pegawainya yang kebetulan warga desa ini,” ungkapnya.

Dengan adanya sumbangan itu, kata dia, jumlah sapi yang disembelih oleh kelompok warga tersebut menjadi dua ekor.

“Kami senang ada yang menyumbangkan seekor sapi,karena jumlah warga yang kebagian daging juga lebih banyak,” tambahnya. (Tempo.co/Antara)